Dari ratusan ras anjing di dunia, Indonesia menyumbang satu, yaitu ras Kintamani. Anjing Kintamani tidak sama dengan anjing Bali pada umumnya. Tapi pastinya tidak kalah keren dibanding anjing ras lainnya.
Memiliki anjing ras sebagai binatang peliharaan biasanya memberi gengsi tersendiri, meskipun pencinta anjing sejati biasanya tak peduli apakah ia memelihara anjing ras atau anjing kampung.
Labrador, Golden Retriever, Siberian Husky, Chihuahua, Poodle, dan Pug, adalah sebagian ras anjing yang paling banyak dipelihara para pencinta anjing di Indonesia, karena memang paling populer di dunia.
Anjing Kintamani yang merupakan ras asli indonesia ini berasal dari Desa Sukawana, Kintamani, di kaki Gunung Batur, Bali. Karena hidup di daerah sejuk cenderung dingin, ras ini memiliki bulu tebal. Anjing Kintamani Bali ini sudah terdaftar di Federasi Kinologi Internasional (organisasi yang memberikan pengakuan akan keaslian anjing ras suatu negara).
Sebelumnya banyak pihak yang menyangka bahwa anjing ini berasal dari persilangan ras antara anjing chow-chow dengan anjing lokal. Tapi hasil penelitian oleh Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Bali, yang diketuai Dr. Drh. Ketut Puja, membuktikan bahwa ras anjing Kintamani merupakan ras asli Indonesia.
Terbentuk oleh kebiasaan hidup di hutan pegunungan, anjing Kintamani mempunyai sifat tangkas dan tingkat kewaspadaan yang tinggi, sehingga dapat diandalkan untuk menjadi anjing penjaga yang baik. Seperti anjing pada umumnya, anjing Kintamani setia pada orang yang merawatnya. Namun yang istimewa adalah daya ingatnya yang kuat. Anjing ini juga ramah dan senang bersahabat, sehingga cocok dijadikan teman dan tinggal di dalam rumah.
Secara fisik, tubuh anjing Kintamani berukuran kecil hingga sedang. Ia juga memiliki bulu kerah (bulu di bagian leher hingga dada atau badong menurut istilah Bali) yang panjang dan lebat. Kekhasan lain adalah buntutnya yang bersurai, membentuk sudut 45 derajat atau half moon, sehingga penampilannya tampak anggun.
Bentuk matanya seperti buah almond berwarna cokelat muda kekuningan, sehingga wajah anjing ini terlihat menggemaskan sekaligus lembut. Telinganya berukuran sedang. Lucunya, ketika kecil ada sebagian yang telinganya keplek. Tapi setelah dewasa, telinganya akan menjadi tegak.
Secara garis besar, warna bulu anjing Kintamani terbagi empat warna: Putih (atau off-white yang sepintas terlihat seperti cokelat muda), hitam mulus, cokelat muda campur cokelat tua (bang bungkem dalam istilah orang Bali), dan cokelat muda dengan garis-garis hitam atau poleng.
Kini anjing ras Kintamani sudah cukup banyak dipelihara oleh orang asing di luar negeri, terutama yang pernah traveling ke Bali. Pendek kata, secara fisik anjing Kintamani itu keren!
Para pencinta anjing di Indonesia, daripada kita hanya memelihara anjing ras dari luar negeri, yuk, kita mulai memelihara anjing Kintamani. Setidaknya kita bisa ikut mengangkat derajat anjing ras asli negeri sendiri, sekaligus memperkenalkannya ke dunia internasional.
Foto: Panduanwisata.id