Normalnya orang dewasa tidur selama 7 jam sehari. Tapi untuk memenuhi 6 jam saja rasanya, kok, sulit.
Berapa kali Anda harus mematikan tombol alarm sebelum Anda benar-benar terbangun? Berapa cangkir kopi Anda perlukan untuk mengganjal kelopak mata sampai tengah hari?
Anda tidak sendirian. Banyak yang mengalami sulitnya menjadi sleeping beauty. Itu sebabnya tubuh bugar, sehat, dan otak produktif sulit didapat.
Ilmuwan sudah menemukan kaitan antara jumlah jam tidur dan kualitas tidur dengan triliunan bakteri di dalam pencernaan. Bakteri-bakteri itu merupakan mikroorganisme yang tinggal di bagian-bagian tubuh manusia mulai dari permukaan kulit hingga di dalam perut. Sudah lama sebelumnya para ilmuwan menemukan kaitan antara proses yang terjadi di dalam tubuh, dan mengidentifikasi cara-cara bakteri pencernaan itu mempengaruhi tidur.
Ternyata ada kaitan antara mikroorganisme dalam tubuh dengan ritme sirkadian, yaitu alarm tubuh yang mengatur proses seperti makan dan tidur. Ritme sirkadian membantu kita mengendalikan kapan kita tidur, kapan bangun, munculnya rasa lapar, termasuk sulit tidaknya kita mencapai berat badan ideal.
Mikroorganisme itu juga mengatur tingkat kortisol, yaitu hormon stres yang berperan penting dalam mengatur siklus tidur. Bila level hormon ini tinggi di malam hari, siklus tidur dan kualitasnya terganggu. Akibatnya, perubahan buruk akan dialami oleh bakteri di dalam organ pencernaan. Kondisi buruk bakteri di dalam pencernaan akan mengganggu tidur.
Bagaimana memelihara mikroorganisme di dalam tubuh kita? Kurangi konsumsi makanan olahan berpengawet. Sayuran berserat harus selalu ada dalam menu harian. Kualitas tidur yang baik dapat diperoleh dengan mengonsumsi sayuran hijau, minyak ikan, kacang-kacangan, dan buah.
Mineral untuk memelihara mikroorganisme dalam usus kita adalah magnesium, potasium, dan kalsium. Sedangkan vitamin yang penting untuk memelihara mikroorganisme adalah vitamin D, omega 3, dan asam lemak. Untuk menyeimbangkan jumlah mereka, diperlukan probiotik yang dapat diperoleh lewat yoghurt atau kimchi.