"Jangan lupakan work life balance" mungkin sudah sering diucapkan berkali-kali oleh atasan dan rekan kerja Anda.
Apa, sih, sebenarnya work life balance itu? Ya sesuai namanya, work life balance adalah kondisi Anda dengan pekerjaan dan aspek kehidupan lain bisa seimbang.
Yang dimaksud seimbang di sini adalah Anda tetap bisa memiliki waktu istirahat, berkumpul bersama keluarga, dan
melakukan hobi.
Banyak orang mengaku memiliki waktu yang tidak seimbang antara bekerja dan aktivitas lainnya karena tuntutan pekerjaan. Apalagi di era pandemi sekarang, Work From Home (WFH) justru membuat batasan jam kerja menjadi tidak jelas, sehingga banyak orang yang merasa kesulitan mendapatkan kehidupan yang seimbang.
Menurut survei yang dilakukan oleh Jobstreet Indonesia pada bulan Agustus 2020, sebanyak 50% respondennya memiliki jam kerja lebih lama saat WFH daripada sebelum pandemi saat bekerja di kantor. Kondisi ini tentu saja sulit bagi yang mengalaminya untuk menerapkan work life balance.
Kolega saya di kantor lama yang bekerja di media online mengeluh bahwa WFH membuat sang atasan merasa waktu kerja kolega saya itu 24 jam.
"Masa malam-malam (bos) menelepon untuk membahas proyek baru? Saya tahu proyek baru itu bikin excited, tapi, kan, bisa menunggu di jam kerja saja," ceritanya. Anaknya yang masih kelas 1 SD pun sampai mengeluh, sejak WFH ibunya malah sibuk terus sampai larut malam.
Lain lagi dengan teman saya; mengajaknya makan siang bareng sulit banget, padahal dia full WFH. Melihat jadwal meeting-nya dalam seminggu saya cuma bisa meringis, virtual meeting mulai pukul 8.30 pagi hingga 18.30. Jam makan siang pun hanya ada lowong 30 menit. Main bersama putri batitanya? Boro-boro....
Kalau kolega saya, ia kemudian disiplin menerapkan waktu kerja selama WFH. Jika sudah malam (di atas pukul 10 malam), pesan urusan kerja hanya dibaca, tapi tidak ditanggapi. Sementara teman saya tak mau diganggu sebelum meeting dimulai, walau masih cari cara agar tetap bisa bekerja tanpa meeting melulu di jam kerja biasa.
Teman-teman saya tidak sendiri; banyak yang justru makin sibuk karena WFH. Bukannya tidak bersyukur karena masih bisa bekerja, kita tetap harus membatasi diri untuk mencapai work life balance.
Jika pekerjaan terlalu mendominasi waktu Anda, maka lama-lama Anda akan mengalami kelelahan secara fisik maupun mental. Dampaknya, Anda justru menjadi tidak produktif sama sekali dan mempengaruhi orang-orang di sekitar.
Bekerja dari rumah memang membuat beberapa orang merasa lebih santai, bahkan sebagian merasa sulit untuk produktif. Padahal, agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu, Anda harus mengerjakannya dengan konsisten. Dengan begitu, walaupun WFH, Anda bisa memiliki jam kerja yang normal, tidak berlebihan.
Buatlah kebiasaan yang bisa membuat Anda tetap produktif. berikan pengertian juga kepada orang di rumah bahwa Anda tetap bekerja dan membutuhkan ruang dahulu. Dengan membuat batasan, baik kepada atasan/rekan kerja maupun orang rumah, Anda juga bisa memanfaatkan waktu yang Anda miliki dengan maksimal.
Bila work life balance sudah tercapai, Anda akan mendapatkan banyak keuntungan; mulai dari menjaga kesehatan fisik dan mental, memiliki lingkungan kerja yang positif, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, dan tentunya memiliki waktu luang untuk keluarga maupun diri sendiri.
Foto: Thought Catalog/Unsplash