Keempat faktor penting yang menyebabkan jajanan anak menjadi tidak sehat adalah sebagai berikut:
Adanya cemaran oleh mikroba
Hal ini bisa terjadi karena kondisi kebersihan dan sanitasi penjual makanan yang buruk alias tidak higienis. Faktor inilah yang kemudian menjadi penyebab terbesar dari penyakit pencernaan dan keracunan yang menyerang anak-anak.
Selain itu, waspadai jajanan anak yang dibungkus oleh kertas bekas. Bukan hal yang tidak mungkin ada reaksi berbahaya yang muncul di sana.
Pengaruh bahan kimia
Faktor ini bisa terjadi karena kondisi lingkungan hidup yang sudah cemar oleh banyaknya polusi serta limbah. Dalam hal ini, lokasi para pedagang pun turut memeberi andil.
Waspadai tempat-tempat jajanan anak yang terlalu terbuka, sehingga ia dengan mudahnya terpapar sinar matahari, hujan, debu, serta asap kendaraan bermotor.
Penyalahgunaan bahan berbahaya
Dalam hal ini, hampir bisa dipastikan bahwa pedagang atau produsen jajanan itulah yang tidak bertanggung jawab. Bahan-bahan yang kerap ditemukan pada jajanan anak adalah boraks, formalin, rhodamin B dan methanol yellow.
Sebagai orang tua, waspadai makanan atau minuman dengan warna yang terlalu mencolok atau cerah, karena mungkin saja jajanan tersebut menggunakan pewarna yang tidak diperuntukkan bagi makanan. Cermati pula kualitas dan tekstur daging dari jajanan seperti siomay dan bakso. Daging dengan bahan pengawet biasanya terlalu lembut dan mudah hancur.
Penggunaan bahan penyedap yang berlebihan
Sering kali, jajanan anak diberi pengawet dan pemanis. Hal ini, selain bisa berdampak buruk bagi pencernaan, juga bisa membuat anak menjadi ketagihan. Ujungnya, ia akan membeli jajanan tersebut terus-menerus.
Tetapi bagaimana cara mengetahuinya? Paling mudah adalah dengan harga. Makanan yang menurut Anda terlampau murah untuk ukurannya, bisa jadi mengandung bahan pangan sintetis berlebihan. Ingatlah selalu bahwa harga tidak berbohong.
[Baca juga tentang cara menumbuhkan sikap asertif pada anak]