![](https://www.pesona.co.id/img/images/jajanan%20anak%20tak%20sehat%20.jpg)
Setiap orang tua perlu mewaspadai jajanan anak di lingkungan rumah maupun sekolah. Meski seorang anak memerlukan makanan untuk tumbuh-kembangnya, makanan yang tak sesuai dengan standar kandungan dan nutrisi justru bisa berdampak buruk terhadap mereka.
Terkait dengan pola makan, selain asupan makanan utama, seorang anak membutuhkan asupan selingan. Ini yang kita kenal dengan camilan kudapan. Anak-anak mungkin lebih mengenalnya sebagai jajanan.
Jajanan ini sesungguhnya memiliki beberapa manfaat, seperti mengatasi rasa lapar yang muncul di jeda antar waktu makan, mencegah si anak makan berlebihan di waktu makannya, serta meningkatkan daya konsentrasi (jika takaran dan asupannya tepat dan bergizi). Di luar itu, karena bersifat tambahan, sudah semestinya jajanan memiliki porsi yang lebih kecil, serta terjadwal.
Idealnya, sebuah jajanan anak yang sehat mengandung gizi yang baik dan seimbang, mulai dari karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan juga mineral. Faktanya, temuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan bahwa 44% dari jajanan anak yang beredar di masyarakat tidaklah sehat, serta mengandung zat-zat aditif.
Lantas apa yang bisa Anda lakukan? Sebagai orang tua, setidaknya Anda perlu mengenali keempat hal yang patut diwaspadai terkait jajanan anak. Cek di halaman selanjuntya.