Superhero dengan alter ego jurnalis alias jurnalis biasa yang berubah jadi superhero cukup banyak.
Yang paling populer adalah Clark Kent alias Superman, dan Peter Parker alias Spider-Man.
Dalam film "Venom" yang diangkat dari karakter Marvel Comics, tokoh utama juga jurnalis idealis, presenter isu sosial, Eddie Brock (Tom Hardy).
Karena mengungkit isu tentang kecelakaan roket milik Life Foundation saat mewawancarai bosnya, Carlton Drake (Riz Ahmed), Eddie dipecat (formula sekarang: Konglomerat ambisius).
Berhubung sumber isu dari dokumen rahasia tunangannya, Anne Weying (Michelle Williams), pengacara Life Foundation, Anne pun dipecat.
Eddie dan Anne berpisah, Eddie luntang-lantung, hingga ia memutuskan membantu Dr. Dora Skirth (Jenny Slate), dokter di lab Life Foundation, yang tak tahan pada ambisi Drake.
Misi luar angkasa yang dikirim Drake ternyata membawa simbiot, alien yang mencari inang atau tubuh manusia untuk dikendalikannya. Insiden di lab Life Foundation membuat Eddie berbagi tubuh dengan Venom (disuarakan oleh Tom Hardy juga), yang membuat Eddie jadi manusia super.
Berbeda dari kisah superhero Marvel dari Disney, "Venom" nyaris saya anggap terlalu lelet di bagian awal, dalam memperkenalkan tokoh Eddie. Keseruan baru terjadi ketika ia dan Venom mulai berkomunikasi, dan bagaimana Venom menjadi alter ego Eddie.
Eddie digambarkan bukan pria gagah perkasa (kecuali saat Venom berada dalam dirinya), sulit move on (sementara Anne sudah pacaran lagi)... seorang anti-hero ala Wade Wilson alias Deadpool.
Jujur saya menonton "Venom" karena faktor Tom Hardy. Komentar teman saya, nonton film ini jadi ingin memandikan Tom, yang memang terlihat berantakan tak ubahnya belum mandi sepanjang film, he he....
Menurut saya, baru di 15 menit terakhir (film ini panjangnya 112 menit) film ini memberikan aura cool.
Bukan film Marvel favorit saya, tapi demi Tom Hardy, film ini tidak jelek; hanya kurang greget.
Mungkin saja sutradara Ruben Fleischer ("Zombieland," "Gangster Squad") masih bingung dalam menata karakter yang pernah muncul dalam "Spider-Man 3" (2007) ini.
Sabar saja menunggu end credit; ada sepotong adegan dalam film animasi "Spider-Man: Into the Spider-Verse" yang seru juga.
Foto: Sony Pictures