Wabah difteri terjadi di Indonesia pada tahun 2017, yang menunjukkan bahwa program imunisasi vaksin DPT (Difteri-Pertusis-Tetanus) tidak berjalan efektif.
Difteri yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium ini menyerang amandel, tenggorokan, hidung, serta kulit. Penyakit ini menyebar dengan cepat melalui partikel udara lewat batuk, bersin, atau bernapas.
Jika terkena penyakit ini, seseorang akan merasakan gejala berupa radang tenggorokan, serak, hingga masalah pernapasan. Bahkan, difteri bisa menyebabkan kematian, baik pada orang dewasa maupun pada anak-anak.
Pemberian imunisasi atau vaksin yang tidak lengkap menjadi penyebab utama anak akan memiliki risiko terkena difteri saat dia dewasa. Karena itu, orang dewasa tetap harus diberikan vaksin kembali untuk mencegah terpapar wabah penyakit ini.
Idealnya, vaksin difteri diberikan sebanyak tiga dosis sejak usia dua tahun hingga usia 18 tahun (usia 5 tahun, 10-12 tahun, dan 18 tahun). Setelah itu, vaksin ini akan semakin efektif bila diberikan setiap 10 tahun selama seumur hidup.
Alasannya, vaksin hanya mampu memberikan perlindungan selama 10 tahun, sehingga setelah 10 tahun perlu diberikan booster atau penguat.
Jika Anda memang belum pernah divaksin DPT atau status imunisasi kurang lengkap semasa kecil, Anda tetap harus diimunisasi lagi untuk mencegah terkena penyakit ini.
Lantas, bagaimana bila sudah divaksin, tetapi masih terkena difteri saat dewasa? Kekebalan tubuh seseorang terhadap penyakit difteri bisa saja menurun seiring berjalannya waktu. Hal ini akan diperparah bila tidak dilakukan pencegahan terhadap difteri secara maksimal.
Vaksin difteri untuk orang dewasa menggunakan vaksin Td/Tdap, yaitu vaksin DPT dengan reduksi antigen dan pertusis. Bedanya, Tdap menggunakan komponen pertusis aseluler, artinya bakteri pertusis dibuat tidak aktif sehingga jarang menyebabkan demam.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, AS (CDC), pemberian vaksin difteri diberikan kepada dewasa usia 19-64 tahun sebanyak satu dosis. Berikut jadwal pemberian vaksin difteri bagi orang dewasa:
1. Dewasa, belum pernah mendapatkan vaksin Td atau belum lengkap status imunisasinya: 1 dosis vaksin Tdap diikuti dengan vaksin Td sebagai penguat setiap 10 tahun.
2. Dewasa yang sama sekali tidak diimunisasi: dua dosis pertama dengan jarak 4 minggu dan dosis ketiga diberikan setelah 6 sampai 12 bulan dari dosis kedua.
3. Dewasa yang belum menyelesaikan tiga dosis vaksin Td seri primer: Sisa dosis yang belum dipenuhi.
Untuk mendapatkan vaksin difteri ini, segera kunjungi rumah sakit, puskesmas terdekat di lingkungan Anda (bisa setiap hari, tergantung lokasi), atau ke Rumah Vaksinasi (hari-hari tertentu).
Bahan: Kompas.com, DetikHealth.com, JawaPos.com