Jawa Barat, khususnya Bandung, tak hanya melahirkan tren fashion untuk modest wear atau gaya baju distro. Bandung juga kaya dengan desainer, baik senior maupun desainer baru, yang membuat arahan gaya lewat karya mereka.
Beberapa di antaranya tampil di perhelatan fashion selama tiga hari dari Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Jawa Barat, pada 28-30 November 2018 di Trans Luxury Hotel.
Acara fashion ini menjadi bagian dari Fashionality 2018, event untuk mengembangkan potensi industri fashion di Jawa Barat. Fashionality 2018 tak hanya menghadirkan industri fashion serta UKM dari Jawa Barat, tapi juga beragam kuliner dari 80 peserta.
Menurut Ketua APPMI Jawa Barat, Harry Ibrahim, Fashionality 2018 menjadi selebrasi untuk industri fashion Jawa Barat untuk mendorong perkembangan industri kreatif. Apalagi APPMI Jawa Barat sempat vakum selama tiga tahun.
Cultural Diversity menjadi tema parade tiga hari fashion show APPMI Jawa Barat, sekaligus memperkenalkan tiga anggota baru: Bellahasura, Fiona Yao, dan Margaret Lim.
Sesuai temanya, fashion show APPMI Jawa Barat menampilkan koleksi talenta kreatif yang mengeksplorasi batik dan wastra Nusantara lainnya, modest wear, resort wear, evening wear, hingga koleksi garmen Jawa Barat dari Cardinal, Yogya Group, dan Carla.
Empat desainer senior asal Jawa Barat, yaitu Harry Ibrahim, Misan Kopaka, Susan Zhuang, dan Malik Moestaram masing-masing menampilkan dua koleksi berbeda dalam dua fashion show.
Memang tak salah Bandung atau Jawa Barat menjadi trendsetter modest wear. Cultural Diversity menunjukkannya; berbagai gaya berhijab menjadi bintang di runway, dalam siluet, detail, serta styling yang kreatif, namun sangat wearable.
Dan itu terlihat dari hampir 500 looks melintasi runway selama tiga hari, menginspirasi fashionista Bandung dan Jawa Barat.
Foto: Orie Buchorie/Dewi