Makin lama akting Arifin Putra kian matang. Peran-peran menantang, mampu ia kuasai dengan meyakinkan.
Beberapa waktu lalu ia sempat bermain sebagai Adam yang kanibal di film “Rumah Dara,” Uco yang merupakan anak bos mafia dalam “The Raid 2,” dan yang terakhir ia berperan sebagai Reza, seorang pengusaha jahat dalam “The Professionals” yang tayang akhir 2016 lalu.
Diakui Arifin, ia punya beberapa syarat dalam menentukan peran yang akan dimainkannya. Yang pasti, ia ingin agar perannya membawa warna baru di industri perfilman Tanah Air, juga mampu menantang kemampuannya sendiri sebagai aktor.
“Pertimbangan utama aku adalah ceritanya. Setelah cerita, yang kedua adalah karakternya. Apakah bisa dikembangin atau nggak? Nah, paling enak itu kalau karakternya bisa dibawa ke mana-mana. Karakternya nggak satu dimensi, tapi tiga dimensi yang mengangkat sisi manusianya. Setelah itu baru sutradaranya, dan yang terakhir adalah produsernya,” kata Arifin.
Sebisa mungkin Arifin juga menginginkan ada lompatan drastis dari setiap perannya.
Dalan setiap peran yang ia mainkan, Arifin mencoba mengerahkan seluruh upaya. Contohnya saja saat ia memerankan tokoh Banjar dalam “Negeri Van Oranje.” Arifin yang sehari-hari bukan perokok, kemudian belajar merokok agar tampil natural memerankan Banjar.
“Supaya meyakinkan, akhirnya aku belajar. Itu buset, pusing banget sih. Setiap kali ngerokok, aku keliyengan. Tapi untungnya nggak ketagihan. Buat persiapan, aku ngerokok terus,” kenang Arifin.
Masalahnya, setelah adegan-adegan merokok sudah disyuting, Arifin telah terbiasa merokok. Akhirnya ia curhat ke Abimana Aryasatya yang berperan sebagai Wicak di Negeri Van Oranje. “Aku bilang ke Abi, ‘Ini, kok, aku masih pengen ngerokok ya?’ Kata Abi, ‘Wah, berhenti, berhenti! Itu sudah tanda bahaya,’” kata Arifin menirukan nasihat Abimana.
Sesungguhnya cita-cita menjadi aktor tidak ada dalam benak Arifin saat kecil. Ia yang baru berumur 10 tahun malah ingin mempunyai pabrik mobil ramah lingkungan. “Dulu pokoknya pengen jadi kaya. Ada (karakter) Reza-nyalah sedikit,” cerita Arifin mengutip perannya sebagai Reza dalam “The Professionals,” yang merupakan pengusaha kaya.
“Mimpi lebih spesifiknya pengen jadi pemilik pabrik mobil ramah lingkungan. Dari dulu mimpi besarnya, dari knalpot (mobil) cuma keluar air. Tapi aku bukan mau jadi teknisi atau apa, maunya jadi pemilik pabrik. Ya, aku nyuruh-nyuruh orang aja... ha ha ha,” kata pengagum Christine Hakim ini melempar candaan.
Saat ditanya soal alasannya mencintai dunia peran, Arifin beralasan bahwa ia bisa bebas menjadi siapa saja. Pernah ia menjadi kanibal, tentara, intel, anak bos mafia, dan pengusaha kaya. Itu yang membuatnya jatuh cinta pada seni peran.
“Kita bisa menjadi apa pun juga. Peran apa pun juga bisa kita coba. Sebagai aktor, kita bisa belajar begitu banyak hal baru. Misalnya, aku pernah jadi tentara. Sebagai tentara, aku jadi ikut boot camp. Di situ aku jadi belajar sendiri, tentara itu hidupnya seperti apa, sih?
“Aku pernah jadi intel di Kalimantan. Itu aku dilempar ke pos perbatasan tentara, benar-benar di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Aku belajar hidup mereka seperti apa. Aku pernah Jadi anak bos mafia, aku sempat jadi kanibal, jadi ilmuwan.
“Aku sudah belajar begitu banyak hal. Wawasan aku selalu bertambah. Jadi kayak benar-benar belajar bahwa dunia itu nggak ada limitation-nya. Dunia itu sangat besar. Sangat luas,” kata Arifin, antusias.
Saat ditanya soal peran selanjutnya yang ingin dimainkan, Arifin menjawab ingin main di film bergenre fiksi ilmiah. “Aku pengen banget main film science fiction. Kalau bisa, aku jadi astronot biar bisa pura-pura terbang,” kata Arifin.
Dari cara bicaranya yang lugas, Arifin membuktikan bahwa akting adalah passion-nya.
Foto: arifinputra.com