Pandemi Covid-19 memaksa bioskop tutup hingga waktu yang belum bisa ditentukan; tak heran banyak film yang memutuskan untuk tayang perdana di Netflix (atau platform digital lain) sebelum tayang di bioskop.
Salah satunya adalah film Indonesia karya sutradara Sammaria Simanjuntak, "Guru-guru Gokil" dengan judul internasional "Crazy Awesome Teachers." Dibintangi Gading Marten, sejak awal film dimulai, aroma komedi sudah menyeruak.
Taat Pribadi (Gading Marten) adalah anak guru teladan di desa, Pak Pur (Arswendi Nasution), yang bertekad tak ingin jadi guru, dan mengadu nasib di kota. Segala usaha ia coba (termasuk jadi tukang sulap), namun gagal. DI bulan puasa, akhirnya ia pun kembali ke desa.
Niatnya ingin meminjam uang, dan ia ingin melamar jadi staf kapal pesiar, yang butuh modal. Untuk itu, Taat mau saja mengambil pekerjaan sementara. Ternyata, pekerjaannya jadi guru Sejarah pengganti di SMA tempat ayahnya mengajar (walau dari gaya bahasa murid, sih, lebih mirip di pinggir Jakarta).
Dari yang awalnya bekerja asal-asalan, Taat malah serius menekuni profesi barunya (biarpun ijazahnya palsu) karena ia ingin membantu para guru yang terpaksa tidak gajian ketika uang gaji guru dan staf SMA di sana dirampok di siang bolong.
Awalnya Taat menuduh Gagah (Ibnu Jamil), guru yang ikut mengejar perampok bersama dia, namun Taat mendapat petunjuk tentang tato salah satu perampok. Dari polisi didapatkan info bahwa perampokan di sekolah berhubungan dengan Pakle (Kiki Narendra), rentenir berkedok usaha koperasi, yang kejam.
Bersama tiga guru lain yaitu Rahayu, yang ditaksir Taat (Faradina Mufti), Manul (Boris Bokir), dan Nirmala yang hamil tua namun diselingkuhi suaminya (Dian Sastrowardoyo), Taat merencanakan mengambil kembali gaji guru-guru di markas Pakle. Mereka dibantu Ipang (Kevin Ardilova), adik Rahayu, yang juga murid Taat.
Namanya juga film komedi, bahkan adegan yang seharusnya paling menakutkan pun jadinya mengundang tawa. Elemen drama sempat ditampilkan saat Taat berargumen dengan ayahnya, atau pesan implisit bahwa guru juga manusia. Selebihnya, Anda setidaknya bakal tersenyum lalu terbahak menonton film ini, walau twist menjelang akhir oke juga.
Gading Marten menunjukkan kelasnya sebagai satu di antara aktor terbaik Indonesia dengan akting natural, dan semakin bersinar jika harus mengolah materi komedi.
Penonton juga bisa menyaksikan penampilan berbeda dari Dian Sastrowardoyo (ia juga jadi produser); perut buncit hamil, rambut berantakan, wajah penuh jerawat, dan kadang mengesalkan. Salut untuk penata rias karakter Darwyn Tse yang mengubah penampilannya.
Walau tidak masalah menontonnya di layar lebih kecil (apalagi lewat Netflix, film ini bisa ditonton di 190 negara), sebenarnya "Guru-guru Gokil" lebih nikmat ditonton di layar lebar, karena memiliki sinematografi cukup indah. Mudah-mudahan saja nanti bisa, ya....
Foto: BASE Entertainment/Netflix