Tubuh Anda perlu detoksifikasi agar bersih dari racun yang bisa membuat kerja tubuh tidak optimal.
Sebenarnya tubuh kita sudah dibekali sistem yang bisa membersihkan diri sendiri. Namun sayangnya hal itu hanya berlaku ribuan tahun lalu.
Perkembangan industri yang ikut menghasilkan polusi membuat gaya hidup kita, sadar atau tidak, penuh zat kimia dan bahan pengawet, yang sulit diproses alami oleh tubuh. Tubuh pun menerima racun, baik dari luar maupun yang diproduksi di dalam tubuh.
Daftar racun dari luar begitu panjang, dari polusi udara, air minum yang terkontaminasi, makanan olahan, produk pembersih yang mengandung bahan kimia, obat-obatan, paparan radiasi dari alat elektronik, stres dan emosi negatif, hingga kebiasaan makan yang buruk.
Karena tubuh kita terlalu banyak menyerap racun, proses detoksifikasi perlu dilakukan. Bentuknya bermacam-macam, seperti rutin yoga (setidaknya 15 menit), menerapkan gaya hidup organik, sampai diet makanan tertentu untuk membersihkan tubuh.
"Detoksifikasi baru memberikan hasil maksimal jika dilakukan selama tiga bulan," jelas dr. Abdullah Firmansyah, SpGK, Nutrition Specialist, Lifestyle & Healthy Aging Expert, dalam acara Ramadhan Soiree bersama Nurtura Aesthetic & Wellness, bulan Mei 2018.
Artinya, kita menyisihkan waktu setidaknya tiga hari selama sebulan dan melakukannya hingga tiga bulan agar proses detoksifikasi, terutama yang berhubungan dengan diet makanan tertentu, memberikan hasil.
"Tapi, jangan lupa perhatikan sinyal yang diberikan tubuh, apakah detoksifikasi ini berjalan lancar," kata dr. Abdullah, yang menyarankan kita berkonsultasi dulu ke dokter sebelum mulai detoks.
Menurut dr. Abdullah, jika baru memulai detoks, siapkan diri jika mengalami diare. "Diare itu lumrah di awal memulai detoks," kata dr. Abdullah lagi. "Tapi Anda harus waspada jika malah muntah-muntah dan mual, karena mungkin pencernaan Anda terganggu."
Sudah siap untuk melakukan detoksifikasi?