Haruskah Anda tidak berpuasa karena menderita hipertensi? Tidak juga, kok. Ada tipnya agar Anda tetap aman berpuasa meski menderita darah tinggi.
Sebelumnya, kenali dulu apa itu hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Tekanan darah orang dewasa normal adalah 120/80. Bila tekanan darah melampaui angka 140/90 dalam jangka waktu relatif lama, bisa jadi Anda mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Risiko hipertensi pada wanita yang telah memasuki masa menopause lebih besar. Lebih dari 50% wanita berusia di atas 55 tahun memiliki tekanan darah tinggi. Penyakit ini bisa terjadi tanpa gejala. Hipertensi yang tidak diobati bisa fatal karena bisa memicu serangan jantung, stroke, dan penyumbatan pembuluh darah ke jantung.
Puasa justru bermanfaat bagi penderita hipertensi karena bisa mengurangi asupan garam, asalkan saat sahur dan berbuka tidak menyantap makanan yang asin. Hipertensi juga erat kaitannya dengan stres. Karena itu, menjaga suasana hati agar selalu tenang, seperti yang dianjurkan kala puasa, sangat baik bagi pengidap penyakit ini.
Penderita hipertensi dianjurkan mengurangi asupan natrium atau garam dapur. Ambang batas asin dalam lidah sebetulnya bisa diatur jika Anda membiasakan diri mengonsumsi makanan yang tidak terlalu asin.
Potasium, kalsium, magnesium yang cukup juga akan berguna untuk mengontrol tekanan darah. Makanan adalah sumber terbaik dari ketiga mineral ini karena penelitian belum menunjukkan adanya perbaikan tekanan darah yang konsisten dari konsumsi food supplement.
Satu buah pisang ukuran sedang mengandung 600 mg potasium. Untuk berbuka puasa, kolak pisang atau pisang rebus hangat pasti lezat untuk disantap. Satu cangkir bayam yang sudah dimasak juga banyak manfaatnya; potasium 850 mg, kalsium 275 mg, dan magnesium 160 mg.
Semangkuk sayur bayam bening yang segar cocok sebagai lauk berbuka, begitu juga salad dengan tambahan telur rebus tanpa taburan garam.
Konsultan ahli: dr. Peni M. Hartanto dari Prima Diet Catering