“Aduh, istilah-istilah apa sih ini? Bahasa planet ya?” ujar saya dalam hati ketika membaca polis asuransi. Begitu pula ketika ingin membuka reksadana. Tentunya Anda harus membaca prospektus dari perusahaan Manajer Investasi (MI).
Dokumen tebal itu berisi segala hal tentang rincian reksadana yang Anda minati. Tentunya terkesan rumit jika kita tak terbiasa, padahal pengetahuan soal produk-produk investasi ini penting sekali. Agar tercerahkan, simak penjelasan dari dua perencana keuangan, Aidil Akbar Madjid dari Aidil Akbar Madjid and Associates dan JM Eka Setyawibawa dari EC Consulting:
Cari aman di bank lewat deposito
Keamanan menjadi alasan mengapa Anda harus menaruh uang di bank. Setidaknya uang Anda tak akan hilang karena ada LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) yang menjaminnya, bila jumlahnya di bawah dua miliar rupiah. Tapi sebenarnya, menyimpan uang di deposito bukanlah investasi. Agar dianggap sebagai investasi, suku bunga harus lebih besar daripada laju inflasi. Selengkapnya klik di sini