Marvel Cinematic Universe (MCU) memuaskan rasa rindu pada para superhero Marvel lewat serial dengan jumlah episode terbatas. Setelah "WandaVision," sekarang giliran "The Falcon and Winter Series."
Dengan lini masa setelah "Avengers: Endgame" alias lima tahun setelah Blip, serial enam episode ini menampilkan dua tokoh utama yang berhubungan erat dengan Steve Rogers atau Captain America, yaitu Sam Wilson alias Falcon (Anthony Mackie) dan sahabat Cap, James "Bucky" Barnes alias Winter Soldier (Sebastian Stan).
Sam memutuskan untuk menyerahkan perisai Captain America kepada negara, sambil terus menjalankan misi rahasia di berbagai negara. Sementara Bucky belum lepas dari terapi karena masih mengalami mimpi buruk berhubungan dengan masa lalunya saat masih jadi mesin pembunuh (walau dia menyangkalnya).
Ketika pemerintah mengumumkan Captain America baru yang diperankan John Walker (Wyatt Russell), tentara penuh penghargaan, Bucky mencari Sam dan marah karena Sam menolak melanjutkan misi Captain America. Di sisi lain, Sam mulai menyelidiki aksi anarkis Flag-Smasher, yang menginginkan dunia seperti di masa Blip, setelah mendapat info dari Joauin Torres (Danny Ramirez). Di komik, Torres adalah sidekick Falcon.
Tentu saja Bucky membantu Sam menangkap kelompok yang mencuri vaksin misterius, karena ternyata mereka adalah delapan Prajurit Super yang dipimpin Karli Morgenthau (Erin Kellyman). Bayangkan, Bucky saja bisa mental terlempar jauh dengan kekuatannya!
Captain America baru, dengan temannya, Lemar Hoskins alias Battlestar (Cle Bennett) membantu aksi Sam dan Bucky. Namun Samx dan Bucky berniat mencari tahu lebih dalam tentang Prajurit Super. Di sini Bucky membeberkan fakta tentang Prajurit Super lain di masa Steve Rogers, yaitu Isaiah Bradley (Carl Lumbly). Versi komik, cucu Isaiah, Eli, bakal jadi salah satu anggota Young Avengers.
Perlu dua episode bagi saya untuk mendapatkan feel dari serial ini. Episode perdana belum mempertemukan kedua tokoh utama, namun masing-masing punya kisah tersendiri. Tak heran di luar adegan The Falcon beraksi di angkasa, episode pertama kurang seru.
Episode kedua sangat bergaya Marvel, dimulai dari bromance antara Bucky-Sam yang mengundang senyum, lengkap dengan jokes internal Marvel yang akrab di hati para pencinta MCU. Mungkin saja bromance antara John dan Lemar bisa berkembang lebih menarik. Serial ini juga menyelipkan isu rasisme; Avenger saja tidak luput dari itu.
"The Falcon and Winter Soldier" punya feel maskulin namun dalam balutan komedi, walau sutradaranya wanita. Sang sutradara adalah Kari Skogland, wanita Kanada yang menyutradarai banyak serial terkenal, seperti "The Walking Dead" and "The Handmaid's Tale."
Dan memang benar komentar para kritisi, kekuatan serial ini bukan pada adegan laga (yang pastinya seru, sih), tapi pada dialog-dialog cerdas penuh humor yang mengingatkan kita pada kekuatan drama superhero versi Marvel.
"The Falcon and Winter Soldier" tayang tiap Jumat di Disney+ Hotstar sampai 23 April 2021.
Foto: Marvel Studios/Disney+ Hotstar