L'Oreal mengajak perempuan Indonesia menjadikan hidup lebih indah dengan sains.
Disadari atau tidak, segala hal di dunia ini menggunakan sains. Obat-obatan yang Anda konsumsi saat sakit, smartphone Anda, mobil yang Anda kendarai, jalanan, jembatan, semuanya menggunakan sains. Jadi kalau anak Anda mengeluh bahwa pelajaran Sains di sekolahnya membosankan, Anda bisa menjelaskan kepadanya bahwa game yang biasa ia mainkan di tablet itu ada berkat sains.
Melanie Masriel, Head of Communications L'Oreal Indonesia, mengatakan bahwa Eugène Schueller, pendiri L'Oreal, adalah seorang ilmuwan yang menemukan formula cat rambut. Itu sebabnya, L'Oreal peduli pada sains dan ilmuwan, terutama perempuan. "Sudah 13 tahun L'Oreal menggelar L'Oreal Science Project. Tema tahun ini adalah The Art of Science. Ilmuwan bagaikan seniman yang menghasilkan karya seni. Sudah sepatutnya kita menghargai hasil temuan ilmuwan sebagai sebuah mahakarya yang patut dibanggakan," ujar Melanie dalam sosialisasi L'Oreal Science Project di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 23 Februari 2017.
Ovidia Nomia, Corporate Communications Manager L'Oreal Indonesia, menambahkan dalam presentasi terpisah bahwa salah satu faktor yang membuat perempuan Indonesia dapat terus bertahan di tengah tantangan dalam dunia penelitian adalah adanya support system yang hebat, baik dari keluarga maupun lingkungan pekerjaan. "L'Oreal mengambil peranan menjadi support system untuk meningkatkan regenerasi perempuan dalam sains melalui program-program L'Oreal Science Project," ujar Ovidia.
L'Oreal Science Project terdiri atas tiga program berdasarkan tingkat pendidikan, yakni L'Oreal Girls in Science (LGIS) untuk siswa SMA, Sorority in Science (SIS) untuk mahasiswi S-1, dan L'Oreal UNESCO For Women in Science (FWIS) untuk ilmuwan perempuan yang ingin melanjutkan penelitian (berpendidikan S-3 atau sedang menjalankan S-3).
Ketiga pemenang dari tingkat yang berbeda ini turut hadir dalam sosialisasi dan berbagi pengalaman mereka terjun di dunia sains dan didukung oleh L'Oreal Indonesia. Pemenang LGIS 2016 adalah Marshella Wijaya, Amanda Kosim, dan Clessya Olivia dari SMAK 3 BPK Penabur, Jakarta. Lalu pemenang SIS 2016 adalah Mega Watty, mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. Dan pemenang FWIS 2016 adalah Fitri Khoerunnisa, Ph.D, dosen dan peneliti di Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.
Fitri Khoerunnisa berbagi bahwa dirinya yang lahir dan besar di Garut tidak pernah menyangka akan bisa membawa nama Indonesia ke dunia internasional. "Jauh dari hiruk-pikuk di kampung sana, waktu kecil saya lihat putri malu. Kok, ini bisa ya kuncup kalau disentuh. Kok, bisa ya sesuatu berkarat. Ternyata pertanyaan-pertanyaan saya itu terjawab setelah saya masuk sekolah. Ternyata sains itu menarik," kenang Fitri.
Setelah lulus sarjana di bidang Kimia UPI tahun 2000, Fitri melanjutkan studi untuk gelar Magister di bidang Kimia di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, tahun 2003 dan menjadi salah satu lulusan terbaik. Usai meraih gelar Magister, Fitri semakin mantap untuk konsisten menjadi peneliti.
Ia meraih beasiswa tingkat doktoral di bidang Kimia di Chiba University, Jepang. Sukses meraih gelar doktor tahun 2011, Fitri kembali mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi post-doctoral di Center For Exotic Nanocarbon (2011-2013) dan Research Center for Energy & Environtmental Science di Shinsu (2014-2015).
Sebagai peneliti di Departemen Pendidikan Kimia Fakultas MIPA UPI, Fitri telah memiliki banyak pengalaman riset hingga mendapat berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional. Tahun 2015 ia meraih Paper Sains terbaik kedua di MUCET (Malaysian Technical University Conference on Engineering and Technology) dan di tahun 2016 ia dinobatkan sebagai Outstanding Lecturer of the Year di UPI, dan Finalis Dosen Berprestasi Tngkat Nasional. Fitri juga kerap tampil dalam ajang internasional sebagai pembicara dalam Simposium International pada MSST 2012 di Yokohama dan dalam Simposium Internasional di Universitas di Korea Selatan tahun 2016.
Judul proposal penelitian yang ia ajukan untuk FWIS 2016 adalah Ultrafiltration Nanocomposite Membranes Based on Chitosan-PEG-MWCNT-Graphene Oxides: Studi on Antibacterial and Antifouling Properties.
"Saya ingin berterima kasih kepada L'Oreal sebab setelah saya terpilih sebagai salah satu pemenang FWIS 2016, begitu banyak publikasi tentang saya dan penelitian saya. Saya juga terpilih menjadi salah satu peneliti yang mewakili Indonesia, di antara tujuh ilmuwan yang semuanya berasal dari Eropa, untuk penelitian dan menerbitkan jurnal. Jadi bukan soal uangnya, tetapi saya bisa nyempil di antara mereka itu suatu hal yang membanggakan. Indonesia butuh lebih banyak role model agar perempuan-perempuannya menganggap sains itu menarik, ternyata sains itu keren," ungkap Fitri.
Dalam kesempatan ini, L'Oreal Indonesia juga secara resmi meluncurkan website www.lorealscience.co.id sebagai pusat informasi untuk L'Oreal Science Project. Anda yang berminat dalam sains dan sedang melakukan penelitian bisa mengikuti FWIS yang pendaftarannya dibuka hingga 15 September 2017.
Anak Anda juga berkesempatan mengikuti LGIS yang pendaftarannya dibuka hingga 24 Maret 2017. Atau, jika Anda memiliki adik perempuan yang masih mahasiwi S-1, bisa mengikuti SIS yang pendaftarannya dibuka hingga 31 Juli 2017. Semuanya bisa dicek melalui website tersebut. Anda juga bisa berbagi cerita tentang pengalaman menarik Anda dengan hashtag #TernyataSainsKeren di media sosial.
Foto: L'Oreal Indonesia
Disadari atau tidak, segala hal di dunia ini menggunakan sains. Obat-obatan yang Anda konsumsi saat sakit, smartphone Anda, mobil yang Anda kendarai, jalanan, jembatan, semuanya menggunakan sains. Jadi kalau anak Anda mengeluh bahwa pelajaran Sains di sekolahnya membosankan, Anda bisa menjelaskan kepadanya bahwa game yang biasa ia mainkan di tablet itu ada berkat sains.
Melanie Masriel, Head of Communications L'Oreal Indonesia, mengatakan bahwa Eugène Schueller, pendiri L'Oreal, adalah seorang ilmuwan yang menemukan formula cat rambut. Itu sebabnya, L'Oreal peduli pada sains dan ilmuwan, terutama perempuan. "Sudah 13 tahun L'Oreal menggelar L'Oreal Science Project. Tema tahun ini adalah The Art of Science. Ilmuwan bagaikan seniman yang menghasilkan karya seni. Sudah sepatutnya kita menghargai hasil temuan ilmuwan sebagai sebuah mahakarya yang patut dibanggakan," ujar Melanie dalam sosialisasi L'Oreal Science Project di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 23 Februari 2017.
Ovidia Nomia, Corporate Communications Manager L'Oreal Indonesia, menambahkan dalam presentasi terpisah bahwa salah satu faktor yang membuat perempuan Indonesia dapat terus bertahan di tengah tantangan dalam dunia penelitian adalah adanya support system yang hebat, baik dari keluarga maupun lingkungan pekerjaan. "L'Oreal mengambil peranan menjadi support system untuk meningkatkan regenerasi perempuan dalam sains melalui program-program L'Oreal Science Project," ujar Ovidia.
L'Oreal Science Project terdiri atas tiga program berdasarkan tingkat pendidikan, yakni L'Oreal Girls in Science (LGIS) untuk siswa SMA, Sorority in Science (SIS) untuk mahasiswi S-1, dan L'Oreal UNESCO For Women in Science (FWIS) untuk ilmuwan perempuan yang ingin melanjutkan penelitian (berpendidikan S-3 atau sedang menjalankan S-3).
Ketiga pemenang dari tingkat yang berbeda ini turut hadir dalam sosialisasi dan berbagi pengalaman mereka terjun di dunia sains dan didukung oleh L'Oreal Indonesia. Pemenang LGIS 2016 adalah Marshella Wijaya, Amanda Kosim, dan Clessya Olivia dari SMAK 3 BPK Penabur, Jakarta. Lalu pemenang SIS 2016 adalah Mega Watty, mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. Dan pemenang FWIS 2016 adalah Fitri Khoerunnisa, Ph.D, dosen dan peneliti di Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung.
Fitri Khoerunnisa berbagi bahwa dirinya yang lahir dan besar di Garut tidak pernah menyangka akan bisa membawa nama Indonesia ke dunia internasional. "Jauh dari hiruk-pikuk di kampung sana, waktu kecil saya lihat putri malu. Kok, ini bisa ya kuncup kalau disentuh. Kok, bisa ya sesuatu berkarat. Ternyata pertanyaan-pertanyaan saya itu terjawab setelah saya masuk sekolah. Ternyata sains itu menarik," kenang Fitri.
Setelah lulus sarjana di bidang Kimia UPI tahun 2000, Fitri melanjutkan studi untuk gelar Magister di bidang Kimia di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, tahun 2003 dan menjadi salah satu lulusan terbaik. Usai meraih gelar Magister, Fitri semakin mantap untuk konsisten menjadi peneliti.
Ia meraih beasiswa tingkat doktoral di bidang Kimia di Chiba University, Jepang. Sukses meraih gelar doktor tahun 2011, Fitri kembali mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi post-doctoral di Center For Exotic Nanocarbon (2011-2013) dan Research Center for Energy & Environtmental Science di Shinsu (2014-2015).
Sebagai peneliti di Departemen Pendidikan Kimia Fakultas MIPA UPI, Fitri telah memiliki banyak pengalaman riset hingga mendapat berbagai penghargaan baik nasional maupun internasional. Tahun 2015 ia meraih Paper Sains terbaik kedua di MUCET (Malaysian Technical University Conference on Engineering and Technology) dan di tahun 2016 ia dinobatkan sebagai Outstanding Lecturer of the Year di UPI, dan Finalis Dosen Berprestasi Tngkat Nasional. Fitri juga kerap tampil dalam ajang internasional sebagai pembicara dalam Simposium International pada MSST 2012 di Yokohama dan dalam Simposium Internasional di Universitas di Korea Selatan tahun 2016.
Judul proposal penelitian yang ia ajukan untuk FWIS 2016 adalah Ultrafiltration Nanocomposite Membranes Based on Chitosan-PEG-MWCNT-Graphene Oxides: Studi on Antibacterial and Antifouling Properties.
"Saya ingin berterima kasih kepada L'Oreal sebab setelah saya terpilih sebagai salah satu pemenang FWIS 2016, begitu banyak publikasi tentang saya dan penelitian saya. Saya juga terpilih menjadi salah satu peneliti yang mewakili Indonesia, di antara tujuh ilmuwan yang semuanya berasal dari Eropa, untuk penelitian dan menerbitkan jurnal. Jadi bukan soal uangnya, tetapi saya bisa nyempil di antara mereka itu suatu hal yang membanggakan. Indonesia butuh lebih banyak role model agar perempuan-perempuannya menganggap sains itu menarik, ternyata sains itu keren," ungkap Fitri.
Dalam kesempatan ini, L'Oreal Indonesia juga secara resmi meluncurkan website www.lorealscience.co.id sebagai pusat informasi untuk L'Oreal Science Project. Anda yang berminat dalam sains dan sedang melakukan penelitian bisa mengikuti FWIS yang pendaftarannya dibuka hingga 15 September 2017.
Anak Anda juga berkesempatan mengikuti LGIS yang pendaftarannya dibuka hingga 24 Maret 2017. Atau, jika Anda memiliki adik perempuan yang masih mahasiwi S-1, bisa mengikuti SIS yang pendaftarannya dibuka hingga 31 Juli 2017. Semuanya bisa dicek melalui website tersebut. Anda juga bisa berbagi cerita tentang pengalaman menarik Anda dengan hashtag #TernyataSainsKeren di media sosial.
Foto: L'Oreal Indonesia