Peristiwa kerusuhan Mei 1998 telah menjadi tragedi nasional, dan meninggalkan luka mendalam bagi banyak orang, terutama bagi para wanita yang menjadi pelampiasan kekejian pihak tak bermoral. Luka itu diangkat dalam film "27 Steps of May" yang disutradarai oleh Ravi Bharwani.
Ravi Bharwani begitu apik menggambarkan kekacauan yang terjadi kala May (Raihaanun) diperkosa ketika masih berseragam putih-biru. Tak hanya hidup May yang berantakan; ayahnya (Lukman Sardi) sekejap memiliki hidup yang dihantui penuh tanya.
Terpukul serta merasa kesalahan terbesar ada pada dirinya, Sang Ayag menjalani hidupnya selama delapan tahun dengan monoton.
May sendiri menarik diri dari kehidupan, tanpa kata atau sedikit suara; tanpa emosi, hanya dia dan dirinya sendiri. Sementara ayahnya terus larut dalam rasa bersalah, menyalahkan diri, terus menyiksa diri, namun tetap menjaga jarak demi kenyamanan May.
Sang Ayah meluapkan segala emosinya melalui arena tinju. Tanpa ia sadari, May sedikit demi sedikit mengalami perubahan, yang justru melahirkan lebih banyak pertanyaan bagi Sang Ayah.
Tanpa sengaja, May bertemu dengan seorang pesulap (Ario Bayu). May pun penasaran dari setiap trik yang dikeluarkan oleh si Pesulap. Secara perlahan, rasa penasaran itu membuat May keluar dari kesendiriannya. Memunculkan memori, kenangan akan masa kelamnya.
Tanpa sadar, munculnya kembali memori itu membuat suara May secara perlahan ikut terdengar. Seiring perubahan pada diri May, berubah pula emosi di diri Sang Ayah. Melihat anaknya berubah, pukulannya di arena tinju pun tak lagi sekeras sebelumnya.
Raihaanun banyak sekali berbicara melalui setiap gerakannya dalam film "27 Steps of May." Raut wajahnya bisa menunjukkan segala keinginannya. Ekspresi yang hebat juga pernah ia tunjukkan dalam film "Salawaku" (2016).
Sosok ayah yang diperankan Lukman Sardi memperlihatkan kepribadian yang begitu beragam. Tak hanya ia yang begitu emosional; bagi saya yang hadir di studio sore itu pun ikut pusing dibuatnya. Si Pesulap, Ario, hadir seperti angin segar, namun langkahnya terkadang membuat suasana kembali tegang.
Setidaknya selesai menonton "27 Steps of May" saya keluar tanpa banyak tanya. Berpikir kagum pada pilihan scene yang diambil oleh Ravi tentang luka negeri ini, yang masih belum terhapus meski 20 tahun lebih telah berlalu.
Wajib tonton, sebagai teman ngabuburit di akhir pekan Anda!
Foto: 27stepsofmay.com