Memang menyebalkan jika ada fakta bahwa sikap ramah Anda di tempat kerja bisa menghambat karier.
Karena itu, jangan merasa senang dulu jika selama ini Anda dianggap sebagai atasan atau karyawan yang ramah dan punya banyak teman.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kellog School of Management, Stanford Graduate School of Business, dan The Tepper School of Business, karyawan ramah dan punya toleransi tinggi justru jarang mendapatkan promosi jabatan atau terpilih menjadi pemimpin.
Hal ini disebabkan orang yang berkepribadian ramah dianggap lemah dan mudah diatur oleh bawahan. Mereka juga dinilai mudah tertipu sehingga kurang cocok menjadi pemimpin. Bahkan, mereka tidak pernah punya pikiran negatif terhadap orang lain, yang membuat mereka gampang dikalahkan pesaing.
Sebaliknya, karyawan yang memiliki perilaku egois dinilai lebih dominan sehingga cocok menjadi pemimpin. Mereka dianggap lebih percaya diri ketika menghadapi kompetisi. Mereka juga lebih agresif karena tak mau kalah dari yang lain.
Perilaku inilah yang membuat mereka terlihat lebih tepat memimpin sebuah perusahaan karena dianggap tak akan mudah kalah dari perusahaan saingan.
Menurut Dr. Robert Livingston dari Kellog School of Management, efek buruk dari anggapan ini adalah terjadinya pergeseran nilai moral karena kebaikan dianggap sebagai tanda kelemahan.
Jika berkembang terus di banyak perusahaan, dikhawatirkan hal ini bisa membuat karyawan menjadi tidak peduli satu sama lain demi kenaikan jabatan. Yap, bakal makin banyak yang sikut-sikutan, nih!
Jadi, haruskah Anda menghapus sikap ramah Anda?
Tentu saja tidak; tapi, pilih-pilih situasi dan jangan mudah memberikan toleransi kepada orang lain yang nantinya akan memanfaatkan keramahan Anda. Dengan kata lain, asah intuisi agar lebih tajam!