Membicarakan lurik dan fashion saat ini tentunya tak bisa dipisahkan dari nama Lulu Lutfi Labibi, desainer yang bermukim di Kotagede, Yogyakarta.
Rumah tinggal yang berdampingan dengan butik ini terletak di Kampung Pekaten, tak jauh dari Pasar Kotagede, dan sekitar setengah jam dari pusat kota. Pasar Legi, begitu kata Lulu, tentang pasar yang pasti lebih meriah setiap pasaran Legi sesuai penanggalan Jawa.
Di suatu siang, rombongan kami dari Jakarta berkunjung ke butik Lulu ketika matahari Yogyakarta bersinar cukup terik. Koleksi Lulu yang digantung langsung menyita perhatian kami, yang tak henti mengagumi.
Lurik dalam warna dominasi hitam dan salur putih adalah lurik signature Lulu, yang kini banyak dipakai desainer atau brand fashion lain.
"Nggak masalah ditiru yang lain," ujar Lulu, Pemenang I Lomba Perancang Mode 2011. "Yang penting saya terus berkreasi dalam mengeksplorasi lurik."
Dan itu ditunjukkannya lewat beragam pengerjaan lurik yang makin modern. Ada yang bermotif gedeg atau dinding anyaman, juga motif gradasi dalam ukuran berbeda, meski tetap dalam palet monokromatis.
Lulu juga memadukan lurik dengan material bertekstur berbeda, seperti lace dan batik dengan motif abstrak dari imajinasinya. Aksen bordir kadang ia sematkan, membuat rancangannya memiliki rasa lintas budaya.
Rancangan Lulu bergaya uniseks sehingga bisa dipakai wanita dan pria (yang trendi). Teman pria saya mengagumi outer yang memadukan lurik dalam paduan biru-abu-ungu, sementara saya jatuh cinta pada halter top dengan detail tali dan lurik gradasi yang cantik.
Tak lama kami sampai di butik Lulu, hujan mengguyur Yogyakarta. Tak terlalu deras, namun sukses membuat sejuk suasana.
Kami pindah ke galeri terbuka di seberang butik, menikmati pemandangan menyejukkan ketika hujan rintik-rintik lama-lama cukup deras membasahi bangunan-bangunan beratap limas ini.
Sambil mengobrol tentang Yogyakarta (dan kucing-kucing Lulu yang sangat menggemaskan), kami disuguhi minuman es gula asem (lengkap dengan bijinya), dan wedang secang (sejenis kulit kayu yang mengeluarkan warna merah saat direndam).
Di tempat ini pula (yang sangat Instragrammable), kami dijamu makan siang oleh Lulu.
Mau tahu menu makan siang kami yang enak banget itu? Klik halaman selanjutnya