Amanda dan Janna dibesarkan dalam lingkungan kreatif. Sang ibu adalah desainer Ghea Panggabean. Janna aktif mengembangkan lini fashion Ghea Kids, sedangkan Amanda menjadi owner dan creative director beberapa restoran di Jakarta. Keduanya membuat gerakan Bracelet of Hope yang mendukung pasien kanker. Di sisi lain, kekompakan mereka diperlihatkan dari cara bergaya.
Sejak dulu Manda dan Janna sangat suka gaya Bohemian. Bedanya, Janna masih mempertahankan gaya Bohemian Chic hingga kini, sedangkan Manda bergeser ke gaya androgini. “Favorit kami adalah style dari Missoni dan Kate Moss,” kata Manda.
Sedari kecil, Manda dan Janna sering diajak sang ibu menonton fashion show. Dari situ mereka belajar untuk ramah kepada setiap orang. “Mama itu baik sama siapa pun. Dia nggak pernah membeda-bedakan orang. Kami jadi ikut seperti Mama,” kata Manda. Sebagai anak desainer, mereka hafal tentang jenis kain tradisional Indonesia. Sering jalan di catwalk pun membuat mereka percaya diri sejak kecil.
Tanpa disadari mereka suka membeli barang yang sama. Ketika Janna punya flat shoes Miu Miu warna hitam, ternyata Manda punya warna putih dengan model yang sama. “Dulu pas kuliah, aku beda kota dengan Manda. Aku di Amsterdam, Manda di Den Haag. Kalau jemput di stasiun, dari atas sampai bawah itu bajunya sama. Walaupun beli baju di tempat yang beda, pilihan gaya kami bisa sama,” cerita Janna.
Layering jadi andalan. Sehari-hari, Janna gemar memakai jas untuk menonjolkan kesan rapi. Sedangkan Manda lebih suka memakai rompi.
Beramal dengan fashion. Melihat sisa kain jumputan sisa produksi sang ibu, Manda dan Janna bereksperimen menciptakan gelang pada tahun 2014. Nama labelnya Bracelet of Hope. Hasil penjualan gelang disumbangkan ke yayasan-yayasan peduli kanker. Setiap bulan, Manda dan Janna keliling Indonesia menjalankan program Journey of Hope untuk membantu pasien kanker.
Keduanya mengoleksi perhiasan antik. Perhiasan antik dari Christian Lacroix dan Chanel senantiasa dikumpulkan Janna. Yang disukai oleh si kembar adalah aksesori spiritual beads yang mereka pakai sehari-hari. Perhiasan zaman Majapahit pun telah diwariskan dari Ghea Panggabean ke Amanda dan Janna.
Suka membaca sejak kecil. Tema spiritualitas, fashion, dan interior menarik minat keduanya. Paulo Coelho dan Mitch Albom jadi novelis favorit mereka.
Desainer favorit? Dari luar negeri, Amanda dan Janna paling suka pada Karl Lagerfeld. Dari dalam negeri, keduanya kagum pada sang mama Ghea, Biyan, dan Didit Hediprasetyo.
Foto: Denny Herliyanso
Pengarah gaya: Siti H. Hanifiah