“Saya pakai sepeda balap atau road bike. Desainnya aerodinamis, sehingga posisi badan juga aerodinamis. Kita jadibisa gerak cepat, deh,” jelas Adhityani Putri, yang biasa disapa Dhitri.
Ia adalah salah satu anggota pertama sekaligus admin dari Women’s Cycling Community (WCC), komunitas pesepeda wanita yang terbentuk sejak 2014. Dhitri bergabung karena diajak Tabitha Sumendap, Founder WCC. Keduanya sudah kepincut lebih dulu dengan olahraga lari, dan pernah ikut triathlon—yang melombakan olahraga lari, renang, dan sepeda balap.
Dari anggota awalnya sekitar 20 orang, kini anggota WCC sudah berkembang hingga hampir 200 orang di Jakarta, Bali, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar. Sebagai komunitas, WCC mewadahi para perempuan yang hobi bersepeda.
Selain ride bareng sebulan sekali, anggotanya didorong untuk aktif bersepeda di luar kegiatan komunitas. Yang pemula didukung penuh untuk berkembang pelan-pelan, dan yang ingin ikut kejuaraan pun diberi keleluasaan latihan agar performanya makin prima.
Medan kejuaraan bersepeda belum tentu sama, apalagi mulus semua. Bagaimana caranya latihan menjelang turnamen?
“Bikin simulasi berdasarkan info dari yang pernah ikut. Misalnya kita akan ke Bromo, cari tahu elevasinya berapa. Setelah itu kita cari yang medannya yang mirip, misalnya di Sentul,” jelas Dhitri.
Serunya komunitas ini adalah informasi yang lebih dekat dengan perempuan. “Sesama perempuan biasanya bisa saling ngerti. Kami sharing informasi soal riding, dan cara nyaman bersepeda buat perempuan,” kisah Ratu Anandita, anggota
WCC.
Kawannya yang lain, Marlene Chandra, juga menyebutkan support system di WCC baik untuk perempuan yang senang memacu pedal sepeda seperti dia. “Memilih gear, sports bra yang cocok, atau soal kondisi fisik cewek ketika datang bulan, itu kita saling share info,” sambung Dhitri lagi. “Nyari gear susah akhirnya banyak yang pre-order dan nitip teman,” katanya. Karena itu, salah seorang anggota komunitas, Ellianah Setiady, akhirnya ‘gelar lapak’ buka toko peralatan olahraga.
Mayoritas anggota WCC adalah wanita berusia 30-40 tahun dengan berbagai latar belakang profesi, dari ibu rumah tangga, konsultan HR, sampai direktur bisnis. Masih membuka diri
menyambut anggota baru, Dhitri berpromosi soal keuntungan bersepeda. Ia bilang, “Sepeda itu ramah pada persendian. Semakin bertambah usia, makin mudah cedera ketika berlari. Dengan bersepeda, Anda melindungi persendian!”
Foto: Adelli ArifinSesama perempuan biasanya bisa saling mengerti. Kami sharing informasi soal riding, dan cara nyaman bersepeda buat perempuan.
Pengarah gaya: Siti H. Hanifiah