Satu dekade bukan waktu singkat untuk mempertahankan, bahkan mengembangkan, sebuah label fashion. Dan Cottonink berhasil merayakannya, yang sekaligus jadi selebrasi inspirasi gaya wanita Indonesia.
Adalah dua wanita inspiratif di balik label ini, yaitu Carline Darjanto dan Ria Sarwono. Mereka sukses memanfaatkan teknologi untuk memasarkan Cottonink, yang kini jadi salah satu label fashion ready-to-wear populer di Indonesia.
Di Fashion Tent Jakarta Fashion Week 2019 pada 24 Oktober 2018, label Indonesia Fashion Forward ini menghadirkan #CottonInk10thnniversary dengan koleksi kolaborasi bersama Isyana Sarasvati, Raisa Andriana, Vanesha Prescilla, dan Dian Sastrowardoyo.
Empat sekuens ini menampilkan koleksi kolaborasi Cottonink maupun Cottonink Studio, yang menggambarkan evolusi perjalanan desain label ini.
Kolaborasi Cottonink dengan Isyana Sarasvati dan Vanesha Prescilla terlihat lebih muda, sementara Cottonink Studio dengan Raisa dan Dian Sastrowardoyo mempersembahkan koleksi yang lebih dewasa dan chic.
Dari padu padan hitam-putih, motif grafis dan floral dalam warna-warna ceria, koleksi sporty yang dinamis, hingga busana denim yang mudah dipadupadankan. Terlihat juga detail laser-cut, dalam siluet yang nyaman dikenakan.
Saya masih ingat scarf tubular mereka, yang viral pada masanya di tahun 2012, karena bisa diubah menjadi belasan gaya. Di setiap bazar fashion scarf ini selalu sold out, dan rasanya kurang hits kalau belum punya scarf ini.
Dengan penjualan online tetap tinggi, pencinta Cottonink kini bisa membeli koleksi mereka di butik yang ada di tiga mal besar di Jakarta (Plaza Senayan, Pondok Indah Mall 2, dan Kota Kasablanka).
Fashion show Cottonink juga jadi salah satu show paling bertaburan selebgram dan influencer. Sebagai muse, mereka menguarkan rasa percaya diri dalam total look Cottonink sesuai signature style mereka.
Foto: Image.net/Jakarta Fashion Week 2019