"Kesibukan saya sekarang menjadi MC acara off air dan berhubungan dengan fashion dan kuliner. Bisnis fashion ini mulanya hanya seru-seruan bersama empat sahabat: Nadia Mulya, Ola Harika, Mia, dan Pamela. Namanya Tailored Swift. Kami berlima besar di industri fashion, jadi setidaknya kami sudah punya sense of fashion. Sekarang usaha fashion ini baru menerima pesanan jahitan saja, tapi nantinya kami akan menyiapkan busana ready to wear.
Bisnis kuliner kami jalani karena kami semua suka makan. Nama toko online kami adalah Juragan-Juragan yang sudah dimulai sejak tahun 2011. Jenis makanannya sederhana saja seperti macroni, dan blueberry cheesecake mousse. Tahun 2012 saya disibukkan oleh syuting sinetron, jadi usaha ini sempat vakum selama tiga tahun. Mulai tahun ini kami kembali aktif, karena sayang kalau menolak pesanan dan berbagai tawaran untuk bazar. Dulu saya menjalankan bisnis ini hanya berdua dengan sahabat saya, Vita. Kalau lebaran dan natal pesanan bisa smapai 100 paket sehari. Padahal dari mulai belanja bahan, masak, packaging, sampai proses pengiriman hanya dilakukan berdua. Mau pingsan rasanya, ha ha ha. Sekarang ada satu lagi rekan bisnis yang bergabung, dan kini kami sedang membangun dapur di daerah Jakarta Selatan. Sekarang ini kami sedang melatih dua orang pegawai untuk membantu menjalankan usaha kuliner ini. Mencoba lebih profesional-lah.
Membantu anak-anak dengan HIV/AIDS sudah saya lakukan sejak tahun 2009 lewat yayasan Syair Untuk Sahabat. Saat ini kami menaungi 120 orang anak dengan HIV/AIDS. Sebulan sekali yayasan ini memberi bantuan berupa susu, beras, dan nutrisi. Setiap enam bulan sekali kami memfasilitasi mereka untuk melakukan tes CD4 untuk mengukur kadar virus dalam tubuh. Setiap dua minggu sekali anak-anak ini juga mendapatkan pelajaran bahasa Inggris dari relawan kami. Sengaja dipilih kegiatan yang fun karena kondisi fisik mereka tidak terlalu kuat. Selain itu saya juga memberikan penyuluhan untuk anak-anak sekolah dna para mahasiswa tentang HIV/AIDS. Ketertarikan saya membantu penderita HIV/AIDS bermula dari beberapa teman saya yang meninggal karena HIV/AIDS.
Tantangan terbesar dalam menjalankan yayasan ini adalah sulit mendapatkan sponsor atau donatur. Isu mengenai HIV/AIDS masih dianggap tabu sehingga banyak orang atau organisasi tidak ingin diidentikkan dengan isu ini. Ada sponsor dari sebuah perusahaan, tapi nama perusahaannya minta dirahasiakan. Berbeda dengan di luar negeri. Banyak orang maish berpikir bahwa penderita HIV/AIDS tertular karena kesalahan mereka sendiri. Padahal anak-anak itu tidak salah, yang salah adalah orang tuanya. Sedihnya, Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan HIV tercepat di Asia Tenggara, tapi masyarakatnya masih minim pengatahuan akan hal itu.
Mendaki gunung Rinjani bersama Uli Herdiansyah dan sepuluh orang lainnya akan saya wujudkan. Saya sangat suka traveling. Bulan Februari lalu saya baru dari Belitung. Sebelumnya saya traveling ke Papua Nugini. Sejak dua tahun lalu saya ingin mengeksplorasi Indonesa, tapi sulit mencari teman untuk traveling. Setelah Rinjani, tujuan saya selanjutnya adalah Pulau Komodo, Derawan, dan Raja Ampat."
Foto: Wijayanti Kusumawardini
Pengarah gaya: Erin Metasari
Busana: Burberry
Tatarias wajah: Indra Kurniawan (Estee Lauder Professional Make Up Artist)
Tatarias rambut: Edison Siahaan.