Bertemu 10 Finalis Lomba Perancang Mode Menswear (LPMM) 2018 membuat saya yakin bahwa industri fashion Tanah Air tak bakal kehabisan talenta muda dengan ide-ide segar.
Saat penjurian final yang berlangsung di Senayan City Residence pada 23 Oktober 2018 dari pagi hingga siang hari, saya bisa merasakan energi kreativitas mereka, cinta dan passion mereka pada dunia fashion, serta menikmati karya mereka yang dibuat sepenuh hati.
Penjurian 10 Finalis LPMM 2018 diawali dengan presentasi koleksi para finalis. Masing-masing mewujudkan 6 looks dari sketsa yang mereka kirim sebagai peserta, sesuai tema tahun ini, Reflection of Culture.
Dewan Juri, yang terdiri atas Ai Syarif (Creative Advisor Jakarta Fashion Week), Misan Kopaka (desainer busana pria dan wanita), Zoey Rasjid (Publisher The Folio), Lisa Malonda (perwakilan Istituto Marangoni), dan Rama Tri Antono (Merchandising Manager Mens Department Sogo Department Store) menilai koleksi mereka secara menyeluruh.
Dari konsep, material, hingga eksekusi, semua menjadi penilaian Dewan Juri, termasuk business plan dan pengetahuan fashion mereka. Visi dan misi mereka juga menjadi bahan pertimbangan Dewan Juri dalam memilih Pemenang I, yang akan meraih Fashion Short Course di Istituto Marangoni, Firenze, Italia.
Tegang, berusaha terlihat santai, hingga panik menjadi ekspresi para finalis. Namun semua itu berubah jadi senyum dan gelak tawa, karena para juri tak henti menyemangati mereka.
"Menjadi finalis sudah suatu kemenangan tersendiri," ujar Misan Kopaka. "Pengalaman dari penjurian ini bisa menjadi bekal Anda nanti," kata Rama Tri Antono.
Setelah makan siang, para finalis bersiap untuk menyaksikan show final Lomba Perancang Mode Menswear 2018 di Fashion Atrium Jakarta Fashion Week 2019.
Menang atau kalah, mereka telah mendapatkan pengalaman yang begitu berharga. Dan saya percaya, talenta mereka akan mendapatkan tempat tersendiri di industri fashion Indonesia.
Foto: Shinta Meliza