Sapi yang selama ini memberi kontribusi sebagai salah satu sumber pangan bagi manusia ternyata menyumbang 15% pemanasan global yang memicu perubahan iklim di bumi.
Ini salah satu alasan yang membuat banyak orang mengurangi konsumsi daging sapi. Tapi, bagaimana sapi bisa menjadi tertuduh?
Sebelum menerapkan Meatless Monday minggu depan dan selanjutnya, cek dulu alasan sapi jadi tertuduh, he he.
1. Sapi memiliki 4 ruang dalam lambung yang berfungsi mencerna rumput yang sulit dicerna. Dalam proses mencerna, sapi bersendawa, mengeluarkan lagi makanannya untuk dikunyah kembali, dan itu terjadi berulang, melibatkan mikroba untuk memecah makanan. Salah satu mikroba di dalam lambung sapi itu menghasilkan metana (CH4) yang serupa dengan gas alam. Metana menghasilkan emisi gas rumah kaca dengan kekuatan 20 kali kekuatan karbondioksida. Metana akan bereaksi dengan oksigen dan berubah menjadi karbondioksida.
2. Dibanding kentutnya, sendawa sapi lebih banyak menghasilkan gas metana. Tetapi keduanya menyumbang 15% emisi gas rumah kaca penyebab pemanasan global. Dibanding karbondioksida, metana memerangkap panas di atmosfer secara lebih efektif. Ini menjadi masalah karena di seluruh dunia banyak terdapat peternakan sapi. Ahli ternak di Kenya menemukan solusi untuk mengurangi produksi metana pada saat sapi mencerna makanannya, yaitu dengan mengganti rumput yang lebih mudah dicerna oleh sapi.