
Riset terbaru menyebutkan, santan mentah (tidak direbus atau dipanasi) dapat menurunkan gula darah dan mengobati sakit lambung, karena asam laurat berfungsi mengaktifkan sel-sel tubuh untuk cepat mengolah gula tanpa bantuan insulin.
Riset lain yang dimuat dalam situs Indonesian Food Technologist menyebut bahwa santan adalah penentu kualitas es krim. Pemberian krim santan kelapa pada es krim dapat meningkatkan kualitas es krim dan meningkatkan kecepatan leleh.
Dengan kombinasi yang tepat antara santan kelapa dan susu, rasa dan tekstur es krim lebih disukai konsumen.
Santan instan atau segar, sama baiknya, seperti dijelaskan Dr. Yustina Anie Indriastuti, MSC, Sp.GK dalam sebuah situs berita online.
Instan atau segar, santan memiliki kandungan gizi yang sama. Santan instan diproses dengan penambahan pengemulsi dan pengawet yang diizinkan, dan dikemas dengan kemasan yang tepat sehingga tahan lebih lama. Kandungan lemak yang tinggi pada santan membuat santan segar menjadi lebih cepat tengik. Itu sebabnya begitu santan segar dihasilkan, harus segera digunakan.
Belum banyak riset tentang bahaya santan bagi kesehatan. Ada ahli yang mengatakan bahwa mengonsumsi makanan bersantan berbahaya bagi kesehatan jantung.
Namun William Wongso, pakar kuliner Indonesia, mengatakan bahwa mengonsumsi nasi berlebihan akan lebih berbahaya bagi kesehatan ketimbang kebanyakan mengonsumsi makanan bersantan.
Santan menjadi berbahaya bagi kesehatan bila makanan bersantan dipanasi berulang. Pemanasan berulang akan meningkatkan lemak jenuh pada santan, dan inilah yang meningkatkan kadar lemak darah kita.
Karena itu, mengonsumsi makanan tinggi lemak harus diimbangi serat dari sayur dan buah untuk mengikat lemak agar tidak diserap oleh tubuh.
Selain untuk masakan, santan telah lama digunakan untuk kecantikan. Kandungan lemak pada santan dimanfaatkan untuk memperbaiki rambut rusak, melembapkan kulit kepala dan merangsang pertumbuhan rambut, serta sebagai pelembut rambut agar tidak kusut.
Untuk perawatan kulit, santan dapat digunakan untuk mendinginkan kulit yang terbakar sinar matahari. Dicampur dalam air mandi untuk berendam selama 15 menit, santan dapat mengembalikan kelembapan kulit tubuh. Kandungan vitamin C dalam santan dapat memperlambat penuaan.
Santan juga diyakini mampu meredakan gejala psoriasis—gatal dan perih pada kulit.
Foto: Honda Tranggono