Semakin penasaran, saya berjalan menuju lantai atas, menaiki tangga yang dibuat dari besi baja yang dipoles rapi dengan cat warna putih. Ketika menaiki anak tangga, saya melihat beberapa karya seni lain.
Salah satunya diletakkan di atas ruang kaca yang telah saya ceritakan. Karya tersebut diletakkan di atas hamparan rumput sintetis. Bentuknya mirip semut yang sedang berkumpul, yang merupakan karya Yuri Prayitno.
Di lantai dua terdapat kamar tidur serta kamar mandi utama. Keseluruhan bangunan dibuat dari dua lapis tempered glass yang di antaranya terdapat rongga hampa udara. Teknik ini dapat meredam suara yang berasal dari luar ruangan.
“Walaupun sebenarnya area sekitar perumahan ini tidak begitu berisik,” jelas Christiana. Suasana sore hari begitu damai, garis-garis cahaya yang masuk ikut mempercantik interior bangunan. Walaupun cuaca di luar panas, pilihan menggunakan tempered glass membantu mengurangi hawa panas yang merembes masuk.
Petualangan saya di Rumah Miring belum usai. Di lantai yang sama, Christiana memiliki rooftop yang berisi berbagai jenis tanaman koleksinya. Rooftop tersebut terletak persis di atas CG Art Space yang juga dimilikinya.
Naik lagi ke lantai paling atas, terdapat ruang serbaguna lain. Ruangan tersebut bisa menjadi galeri untuk menampilkan berbagai karya seni yang ia miliki. Juga terdapat ruangan kecil yang digunakan untuk para tamu yang menginap, yang juga dilengkapi kamar mandi.
“Biasanya para seniman muda suka menginap di atas,” ujarnya. Benar-benar hunian multipurpose, karena tidak hanya ruangan yang dibuat sederhana, banyak perabot yang mudah digeser-geser.
Contohnya, ada sebuah sekat berwarna abu-abu seperti beton untuk memajang koleksi-koleksinya. Sekat abu-abu itu dari bahan tripleks yang dibuat mirip tembok beton itu dilengkapi dengan roda di bawahnya. Jika ia bosan, Christiana dapat dengan mudah menggeser atau memindahkannya.
Teknik geser tersebut juga diterapkan di island bar yang terletak di area dapur kering di lantai dasar rumah. Terlihat kokoh, namun sebenarnya mudah untuk dipindah-pindah.
Berbicara mengenai interior, Christiana mengaku banyak memanfaatkan bahan-bahan sisa bangunan yang kemudian ia rangkai sendiri. Ada meja, kursi, sampai hanging garden—semua ia buat sendiri.
Baginya, kesenangan tersendiri dapat merangkai bahan-bahan tersebut. Dan bagi saya, kesenangan juga menikmati Rumah Miring ini.
Foto: Zaki Muhammad
Pengarah visual: Erin Metasari