Minggu di awal Maret itu sedikit kelabu. Matahari tampak enggan mengiringi perjalanan saya ke kediaman Maria Novita Johannes, akrab dipanggil Mhya Jo, di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Saya tiba setengah jam lebih awal dan parkir di depan pagar beton tinggi. Hari masih pagi.
Mhya Jo adalah seorang konseptor kreatif. Sejak kecil, hidupnya dekat dengan seni, mulai dari musik hingga pertunjukan. Kakaknya, yang telah lebih dulu bergelut di bidang seni pertunjukan, sering mengajak Mhya berpartisipasi. Ia jadi banyak terlibat menyelenggarakan sebuah event.
Pengalaman tersebut, pada akhirnya, menjadi bekal mendirikan 7evenotes (baca: seven notes), perusahaan yang bergerak di bidang kreatif. 7evenotes biasa mengerjakan proyek-proyek seni, mulai dari dokumenter hingga pementasan. Terakhir, mereka membuat pementasan kesenian Indonesia di ICC, Berlin, Jerman.
Pintu-pintu pagar rumah itu, baik yang menuju garasi maupun yang mengarah ke teras, terbuat dari kayu-kayu yang disusun rapat. Ia hanya menyisakan sedikit celah bagi siapa pun yang hendak mengintip. Thunbergia, jenis tanaman rambat yang biasa ditemukan di Afrika dan Asia Selatan, merambati bagian atas pagar tembok, memunculkan kesan hangat pada dinginnya pagar beton. Seorang asisten rumah tangga membuka pintu pagar, mempersilakan masuk.
Rumah Mhya memberi kejutan pertamanya sejak saya melewati pintu pagar. Bilo, seekor golden retriever yang sehat, menatap dalam diam dengan mata sayu yang ramah. Belok kiri menuju teras, kursi-kursi rotan warna kuning tersusun rapi, membelakangi tembok putih berlukis bunga matahari. Di lain sisi, sebuah Honda CB 100 parkir di teras, menghadap halaman depan yang dipenuhi rerumputan dan pisang-pisangan. Alunan musik house terdengar dari dalam. Entah sejak kapan kesan dingin dan tertutup yang saya rasakan di depan rumah mencair.
“Silakan masuk,” sapa Mhya seraya menghampiri. Mhya punya penampilan khas pekerja kreatif. Pagi itu ia mengenakan atasan hitam dan celana kain bercorak. Rambutnya dipotong pendek, sedikit di bawah telinga. Namun yang paling mencolok adalah kacamata dengan bingkai merah muda yang serupa mata kucing. Saya melangkah ke dalam dan mendapati rumah yang memberi kesan lapang.