Menjadi pebisnis bukanlah dunia baru bagi Ocha. Sejak kecil ia sudah mulai berjualan, karena terinspirasi oleh ayahnya yang pengusaha. Saat di SD, ia mengumpulkan kertas surat dan menjualnya ke teman-temannya. Saat kuliah, ia menjual baju-baju bekas yang dibelinya di Bandung.
“Di Bandung dulu ada Cimol. Nah, di situ aku beli baju bekas bal-balan. Terus aku dandani lagi—di-laundry, dibenerin kancingnya, dan sebagainya, lalu aku jual lagi. Kebetulan waktu itu sedang tren baju-baju eighties, jadi daganganku lumayan laris,” kenang Ocha. Dalam sebulan ia bisa mengantongi laba sampai Rp5 juta!
Kalau Anda pengikut Ocha di Instagram, pastinya penasaran pada foto-foto Ocha yang diambil di Amerika Serikat. “Itu dalam rangka aku rekaman lagu baru. Ada empat lagu yang direkam di sana. Rekamannya di studionya Mitch Allan,” katanya.
Mitch Allan dikenal sebagai produser dan pencipta lagu asal Amerika yang antara lain pernah menjadi produser untuk Demi Lovato, Selena Gomez, dan Backstreet Boys. Empat lagu yang diproduseri oleh Mitch Allan akan masuk di album terbaru Rossa yang rencananya akan dirilis pada Januari 2017.
Walau ingin karyanya dikenal di luar negeri, ia tidak ada rencana untuk pindah dari Indonesia. “Aku nggak boleh pindah ke luar negeri sama ibuku,” katanya, jujur.
Di sore itu saya menjadi paham mengapa Rossa bisa bertahan hingga 20 tahun di dunia musik. Ia tampil apa adanya, tulus, dan tak ragu untuk bekerja keras. Semua kualifikasi itu pas untuk menggambarkan seorang Rossa.
Foto: Roni Bachroni
Pengarah gaya: Erin Metasari
Rias wajah & rambut: