Mereka adalah Ghea dan Itang Yunasz, juga Kami, Ria Miranda, serta Istituto di Moda Burgo Indonesia plus Istituto di Moda Milan.
Mereka menampilkan presentasi koleksi terbaru mereka, baik menyambut Hari Raya maupun koleksi terkini yang lebih trendi.
Ghea yang merayakan empat dekade kariernya, menampilkan dua lini. Pertama Ghea Fashion Studio yang terinspirasi Topkapi Palace di Istanbul, Turki. Kedua, Ghea Resort yang dirancang dua putri Ghea, Amanda dan Janna, dalam koleksi bertajuk "Sumba."
Lain lagi dengan Kami, yang menghadirkan koleksi mengeksplorasi teknik quuilting Korea berusia 2.000 tahun, pojagi, ke dalam koleksi bertajuk "Jana" untuk wanita dan pria.
Sementara Itang Yunasz, desainer alumnus Lomba Perancang Mode, mempersembahkan koleksi serba putih, yang cocok dipakai dalam berbagai kesempatan, ketika Anda sudah tak lagi #dirumahaja. Koleksi dengan siluet loose ini diperkaya sentuhan bordir dan lace.
Untuk Raya Stream Fest, Ria Miranda menampilkan tiga koleksi dari dua lininya, termasuk koleksi kolaborasi dengan sesama Indonesia Fashion Forward, Cotton Ink.
Koleksi yang lebih vibrant untuk wanita dan pria dihadirkan 10 siswa Istituto di Moda Burgo Indonesia, dalam presentasi visual yang diarahkan desainer Amot Syamsurimuda.
Sepanjang festival virtual ini berlangsung, pencinta fashion bisa menyaksikan presentasi fashion dari para desainer, serta mendapat wawasan baru lewat diskusi di beberapa live talk show, seperti bersama Istituto di Moda Burgo Milan.
Pencinta fashion bahkan bisa memesan koleksi yang diinginkan karena tersedia akses untuk marketplace para desainer di setiap akhir sesi.
Semoga kreativitas insan fashion tetap semangat setelah pandemi Covid-19 berlalu, dan Raya Stream Fest terus berlanjut menjadi opsi event bagi pencinta fashion.
Foto: Studio One