Setelah berjalan keliling Indonesia memperkenalkan kopi-kopi terbaik naik VW Combi, petualangan seru Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Rio Dewanto) mencapai kebuntuan.
Mereka harus kehilangan Aga, Aldi dan Nana, yang mengundurkan diri demi cita-cita masing-masing. Apa yang harus dilakukan Ben dan Jody kemudian? Sepertinya kembali ke Jakarta adalah jawaban terbaik saat itu.
Tidak hanya sekadar kembali ke Ibu Kota, Ben dan Jody ingin melahirkan kembali Filosofi Kopi menjadi kedai kopi nomor satu. Hal tersebut tidak mudah; idealisme Ben kerap membuat Jody jengah. Layaknya saudara, tidak sedikit mereka menghabiskan waktu untuk bertengkar.
Cahaya terang mulai terlihat ketika Ben dan Jody bertemu Tarra (Luna Maya). Ia berminat untuk menjadi bagian dari Filosofi Kopi. Sebagai pemilik hampir sebagian besar saham, Tarra membantu lahirnya kembali kedai Filosofi Kopi di Jakarta, dan tidak menutup kemungkinan lahir di kota-kota lain. Kehadiran Tarra juga memiliki tempat tersendiri di hati Ben.
Filosofi Kopi memiliki barista baru bernama Brie (Nadine Alexandra). Bagi Ben yang memegang kendali perihal kopi, kehadiran Brie tidak membantu, bahkan mengacaukan. Namun adanya Tarra dan Brie memberikan warna baru dalam Filosofi Kopi.
Meski film pertama diadaptasi dari cerita pendek karya Dewi Dee Lestari, film sekuel “Filosofi Kopi 2: Ben & Jody” bukan dari cerpen Dee, melainkan perkembangan organik dari para karakternya.
Dee juga lebih menikmati karakter-karakter yang dibuat hidup sendiri berdasarkan sayembara penulisan cerita sekuel “Filosofi Kopi.” “Bagi saya, ini adalah bonus besar, karena karakter-karakter yang saya buat dapat tumbuh besar dan hidup sendiri,” kata Dee.
Hal senada dijelaskan Angga Dwimas Sasongko, sang sutradara. Kelanjutan cerita ini merupakan wujud dari cerita yang juga hidup di luar film. “Ceritanya tidak hanya berjalan dalam film tetapi juga berjalan di luar.” Hal tersebut membuat Angga dengan timnya, Visinema Pictures, memproduksi “Filosofi Kopi 2.”
Cerita yang tidak berbelit-belit mampu membawa saya ikut hanyut dalam drama yang ada. Tidak seperti drama sinetron, cerita lebih terlihat natural begitu ‘dekat’ dengan kehidupan sehari-hari. Kisah cinta segi empat ini mampu Angga rangkum dalam waktu singkat. Sungguh menarik, dan masuk akal.
Film ini juga dihiasi lagu Sheila on 7, “Sahabat Sejati,” yang dinyanyikan ulang oleh Chicco Jerikho dan Rio Dewanto.
Rasa tercipta pada setiap scene. Saya jadi ingat sepotong kalimat yang Ben ucapkan dalam film tersebut, “Setiap yang memiliki rasa pasti ada nyawa.” Dan film ini mampu menghidupkan emosi bagi penontonnya (apalagi buat saya yang cengeng ini).
Ingin tahu bagaimana nasib persahabatan Ben dan Jody? Di bioskop kesayangan Anda, mulai 13 Juli 2017.
Foto: Visinema Pictures