Kebaya dan sanggul adalah dua hal yang tak bisa lepas dari Sundari Soekotjo saat menyanyi di atas panggung. Begitu pula yang ia kenakan untuk konser "Sundari Soekotjo 40 Tahun Berkarya" yang digelar tepat pada perayaan hari lahir Kartini, 21 April 2016.
Menurut Sundari, konser ini adalah konser yang dihadiahkan oleh putrinya, Intan Soekotjo. Ide Intan ini kemudian disambut oleh musisi lain yang akhirnya berpartisipasi dalam konser ini.
Sundari Utinasih Soekotjo lahir pada 14 April 1965. Pada umur 9 tahun, ia sudah mulai menyanyikan lagu pop di TVRI bersama Djoko Sutisno. Bakat menyanyinya kemudian menjadi terasah melalui berbagai lomba yang diikutinya sejak SD. Sundari sempat belajar menyanyi keroncong pada tahun 1978 dan beberapa guru mulai mendukung dirinya dalam menekuni musik keroncong.
Sundari menjadi finalis Festival Keroncong Remaja pada tahun 1978. Ia kemudian berhasil meraih juara kedua pada Festival Bintang Radio dan TV tahun 1979. Empat tahun kemudian, Sundari akhirnya berhasil menjadi juara pertama Bintang Radio TVRI 1983. Semenjak itu, Sundari sering tampil membawakan lagu keroncong dalam berbagai acara, termasuk dalam acara kenegaraan di Istana Negara. Sundari juga tampil di berbagai negara lain di antaranya Amerika Serikat, Singapura, Malaysia, Belanda, dan Jepang.
Malam itu Sundari membuka konser dengan melantunkan "Bunga Anggrek". Lalu dilanjutkan dengan "Baktimu Kartini". Sebelum menyanyikan lagu berjudul "Kroncong Moritsko", Sundari bercerita bahwa lagu ini adalah lagu yang bersejarah baginya. Lagu ini ia nyanyikan saat mengikuti lomba Bintang Radio Televisi. "Saat itu usia saya belum cukup untuk ikut lomba tersebut. Saya pikir saya cuma sampai babak semifinal, eh ternyata lolos sampai babak final. Lagu inilah yang saya nyanyikan," kenang Sundari di atas panggung.
Konser ini tak cuma menghadirkan Sundari Soekotjo sendirian di atas panggung. Ia didampingi penari latar yang mengenakan busana tari bernuansa Jawa yang menari sesuai irama lagu. Selain itu, tata panggung di Ciputra Art Theatre menambah menarik konser ini. Di lagu "Jembatan Merah", Sundari benar-benar seperti berdiri di atas jembatan berwarna merah. Sundari juga keluar dari cangkang bunga teratatai saat menyanyikan lagu "Dewi Murni". Juga saat menyanyikan lagu "Gambang Semarang', tata panggung langsung berubah seperti berada di Kota Semarang, lengkap dengan Lawang Sewu-nya.
Saya dititipi bulik untuk melanjutkan musik keroncong. Rasanya berat sekali. Tapi ini tanggung jawab yang harus saya syukuri.
Penyanyi pop Rossa tampil menawan menyanyikan lagu 'Setangkai Bunga Mawar" dalam musik keroncong. Rossa mengaku ini adalah pengalaman pertamanya menyanyikan musik keroncong. Rossa juga menyanyikan lagunya sendiri, "Ayat-ayat Cinta", berduet bersama Sundari Soekotjo. Genre pop dan keroncong pun membaur manis dalam aransemen musik dari Dwiki Dharmawan.
Sundari kemudian membuat kejutan dengan menghadirkan penyanyi keroncong senior, Waljinah. Perempuan yang disapanya dengan 'bulik' (tante dalam Bahasa Jawa) ini meski menyanyi dari atas kursi roda namun lengkingan suaranya tetap menyihir penonton. Waljinah membuka lagu "Yen Ing Tawang Ono Lintang" yang kemudian dilanjutkan oleh suara Sundari Soekotjo. "Awalnya saya mengundang bulik sebagai tamu. Lalu saya bujuk-bujuk, bulik nyanyi sedikit ya bulik, sedikiiit, saja. Akhirnya bulik setuju dan saya sengaja ingin memberi surprise ini untuk penonton," ujar Sundari dalam jumpa pers sebelum konser dimulai. Jadi, wartawan sudah lebih dulu tahu kejutan ini.
Bagi Sundari, Waljinah adalah panutan. Sejak ia kecil, Waljinah adalah idola Sundari di musik keroncong. "Saya dititipi bulik untuk melanjutkan musik keroncong. Rasanya berat sekali. Tapi ini tanggung jawab yang harus saya syukuri," kata Sundari.
Yang tak kalah menarik dari konser ini adalah duet Sundari dengan Ikke Nurjanah. Keduanya menyanyikan lagu andalan Ikke, "Terlena". Keroncong dan dangdut berpadu menjadi hiburan yang asyik di atas panggung karena Ikke mengajak Sundari untuk bergoyang.
Selain dengan Ikke Nurjanah dan Rossa, Sundari berduet dengan penyanyi Kunto Aji. Penyanyi jebolan Indonesian Idol itu memang bukan pertama kali berduet dengan Sundari. Tak heran duet keduanya di atas panggung tidak terlihat canggung lagi. Demikian juga duet Sundari dengan putrinya, Intan. Keduanya menyanyikan lagu "Rangkaian Melati" dengan luwes. Uniknya, sebelum duet dimulai, layar di panggung menampilkan klip video Intan saat berusia 9 tahun menyanyikan lagu "Rangkaian Melati" tersebut. Saat klip video masuk ke tengah lagu, suara Intan yang telah dewasa menggema di atas panggung, dan Intan melanjutkan lagu tersebut bersama Sundari dalam latar musik orkestra.
Penyanyi dan musisi lain yang berpartisipasi dalam konser Sundari Soekotjo 40 Tahun Berkarya adalah Winky Wiryawan, Didi Kempot, Dian Mitra, Topan Tofano, Evan Virgan, dan grup Keroncong Tujuhputri.
[Baca juga tip awet muda dari Sundari Soekotjo]
Foto: Dokumentasi Sundari Soekotjo
Sundari kemudian membuat kejutan dengan menghadirkan penyanyi keroncong senior, Waljinah. Perempuan yang disapanya dengan 'bulik' (tante dalam Bahasa Jawa) ini meski menyanyi dari atas kursi roda namun lengkingan suaranya tetap menyihir penonton. Waljinah membuka lagu "Yen Ing Tawang Ono Lintang" yang kemudian dilanjutkan oleh suara Sundari Soekotjo. "Awalnya saya mengundang bulik sebagai tamu. Lalu saya bujuk-bujuk, bulik nyanyi sedikit ya bulik, sedikiiit, saja. Akhirnya bulik setuju dan saya sengaja ingin memberi surprise ini untuk penonton," ujar Sundari dalam jumpa pers sebelum konser dimulai. Jadi, wartawan sudah lebih dulu tahu kejutan ini.
Bagi Sundari, Waljinah adalah panutan. Sejak ia kecil, Waljinah adalah idola Sundari di musik keroncong. "Saya dititipi bulik untuk melanjutkan musik keroncong. Rasanya berat sekali. Tapi ini tanggung jawab yang harus saya syukuri," kata Sundari.
Yang tak kalah menarik dari konser ini adalah duet Sundari dengan Ikke Nurjanah. Keduanya menyanyikan lagu andalan Ikke, "Terlena". Keroncong dan dangdut berpadu menjadi hiburan yang asyik di atas panggung karena Ikke mengajak Sundari untuk bergoyang.
Selain dengan Ikke Nurjanah dan Rossa, Sundari berduet dengan penyanyi Kunto Aji. Penyanyi jebolan Indonesian Idol itu memang bukan pertama kali berduet dengan Sundari. Tak heran duet keduanya di atas panggung tidak terlihat canggung lagi. Demikian juga duet Sundari dengan putrinya, Intan. Keduanya menyanyikan lagu "Rangkaian Melati" dengan luwes. Uniknya, sebelum duet dimulai, layar di panggung menampilkan klip video Intan saat berusia 9 tahun menyanyikan lagu "Rangkaian Melati" tersebut. Saat klip video masuk ke tengah lagu, suara Intan yang telah dewasa menggema di atas panggung, dan Intan melanjutkan lagu tersebut bersama Sundari dalam latar musik orkestra.
Penyanyi dan musisi lain yang berpartisipasi dalam konser Sundari Soekotjo 40 Tahun Berkarya adalah Winky Wiryawan, Didi Kempot, Dian Mitra, Topan Tofano, Evan Virgan, dan grup Keroncong Tujuhputri.
[Baca juga tip awet muda dari Sundari Soekotjo]
Foto: Dokumentasi Sundari Soekotjo