Jawaban cepat yang biasanya terlontar ketika menanyakan penyebab usus buntu adalah perkara biji cabai atau jambu biji yang tertahan di usus. Padahal, bukan itu penyebab utamanya.
Apa penyebab usus buntu? Kalau Anda iseng bertanya kepada orang di sekeliling Anda, jawaban paling umum yang biasanya muncul adalah karena ada biji-bijian yang tak tercerna tubuh. Lebih lanjut dari teori tersebut, karena tak tercerna biji-bijian ini mengendap dan membusuk di usus kita.
Wah, karena kepercayaan yang sudah beredar luas ini, banyak orang yang tak berani makan pedas dan jambu biji!
Dalam buku 101 Mitos Kesehatan oleh Nutrifood Research Center, diketahui bahwa beberapa kasus radang usus buntu memang disebabkan oleh biji atau zat lain yang tak tercerna, yang ‘nyasar’ ke usus buntu atau appendix. Meski demikian, kejadian seperti itu sangatlah langka, dan hanya terjadi satu dari 2.000 kasus radang usus buntu. Temuan ini juga dipublikasikan dalam tulisan berjudul Can Fruit Seeds and Undigested PlantResiduals Cause Acute Appendicitis dalam Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine tahun 2011.
Tubuh memiliki mekanisme yang cerdas dalam mencerna dan membuang senyawa yang tak tercerna oleh tubuh. Jadi, radang usus buntu karena benda-benda nyasar seperti itu sangat jarang, meski bukan tak mungkin terjadi.
Lalu, apa, penyebab radang usus buntu? Penyebab radang usus buntu bukan biji-bijian, melainkan cairan feses yang salah belok dan terjebak di usus buntu. Penyebab lainnya adalah penumpukan lendir (mucus). Baik lender maupun cairan feses itu akhirnya mengeras dan membentuk batu fekal (fecalith) dan menutup jalan ke dalam usus buntu. Inilah yang mengakibatkan bakteri jahat berkembang biak di sini dan membentuk peradangan.