Sebagai chef yang terkenal karena menjadi juri kompetisi memasak di televisi, Chef Juna kerap disebut celebrity chef. Ternyata ia tak menyukai sebutan itu.
Wajahnya yang galak saat menjadi juri menjadi ciri khas. Tak hanya membuat peserta kompetisi masak menjadi tegang, tetapi juga penonton di rumah. Itu yang membuat Chef Juna kemudian dibicarakan banyak orang dan menjadi terkenal. Ia kemudian kerap disebut celebrity chef.
Namun saat ditemui di restoran miliknya, Correlate, Chef Juna menyatakan tidak nyaman dengan sebutan itu.
"Ada dua alasan sebetulnya. Yang pertama, karena istilah itu rancu. Saya tidak mau disamakan dengan orang-orang yang tampil memasak di televisi lalu tiba-tiba disebut chef.
"Istilah chef di Indonesia dan di luar negeri jauh berbeda. Chef itu bukan titel untuk orang lulusan sekolah masak. Saat melamar kerja, mereka masih menjadi cook helper. Sampai belasan tahun di dapur baru jadi second chef. Setelah itu baru menjadi chef atau executive chef.
'Chef is a title of establishment. Bahkan bisa juga orang yang tidak sekolah masak menjadi chef, asal ia memimpin dapur yang profesional, kelasnya rumah makan ke ataslah, dengan standar tersendiri," jelas Juna.
Juna merupakan contoh chef yang bukan lulusan sekolah masak. Tetapi karena ia memiliki pengalaman belasan tahun di dapur di Amerika, kemudian memimpin dapur sebuah restaurant di Jakarta, maka ia dengan bangga bisa menyebut dirinya chef.
Alasan kedua, istilah celebrity itu sendiri. "Johnny Depp misalnya, seorang aktor. Apakah kita akan menyebut dia celebrity actor? Lalu ada polisi yang tiba-tiba terkenal, apa kita juga bisa menyebutnya celebrity police? Dokter yang punya acara televisi apa disebut celebrity doctor?
"Kenapa Chef masuk televisi harus dilabeli celebrity chef? I am a chef maybe, but celebrity chef?" tanya Juna lagi. Ia justru balik bertanya apa sebetulnya maksud adanya istilah itu.
Di luar soal celebrity chef, saya juga penasaran kenapa Chef Juna mesti begitu galak saat menjadi juri. "Saya ingin mereka merasakan dapur profesional yang sesungguhnya. Tempatnya memang penuh tekanan seperti itu. Dan ini ajang pencarian bakat koki amatir, bukan profesional. Mereka keluar dari acara itu, masak-masak begitu doang dapat hadiah ratusan juta hanya digembleng 3,5 bulan. Lalu dapat gelar Masterchef.
"Dalam kehidupan nyata, gelar Masterchef itu sudah bisa bekerja di mana-mana. Ajang ini membuka peluang untuk mereka, baik untuk acara televisi maupun demo-demo masak off-air. Saya mau mereka sadar akan hal itu. Jadi, berusahalah semampunya, sebisa mungkin bertahan dalam acara itu, jangan jadi chef karbitan," Juna menegaskan.
Juna menambahkan, ketegasannya menjadi juri justru sering mendapat pujian dari kalangan TNI dan POLRI jika ia kebetulan menghadiri acara yang digelar oleh TNI dan POLRI. "Saya senang chef kayak begini, semi militer. Biar generasi muda itu mentalnya kuat. Begitu kata mereka. Padahal memang sebetulnya dunia kitchen memang seperti itu, hanya saja selama ini tidak ada yang mengangkat, sampai saya muncul di televisi dan menunjukkannya," kata Juna menutup obrolan.
Foto: Shinta Meliza
Pengarah gaya: Siti H. Hanifiah
Lokasi: Correlate, Jakarta Selatan
Lokasi: Correlate, Jakarta Selatan