3. Tidak ‘berjarak’ dengan bawahan
Pemimpin yang menempatkan dirinya terlalu ‘tinggi’ membuat bawahan? Sudah kuno! Bukan saja mereka jadi sungkan (atau malah sebal) pada Anda, tapi Anda pun kehilangan kesempatan untuk mengetahui masalah dan kemajuan yang mereka hadapi dalam pekerjaan. Sebaliknya, bila hubungan pimpinan dengan bawahan lebih cair, akan terjalin komunikasi yang lebih saling menguntungkan.
Sesekali ajaklah mereka makan siang bersama, sempatkan mengobrol dengan tiap karyawan walau sekadar mengucapkan selamat ulang tahun jika Anda mengetahuinya. Buat rapat rutin setidaknya seminggu sekali untuk mengumpulkan seluruh anggota tim. Di situ mereka bisa sharing apa pun tentang progres maupun kesulitan yang mereka hadapi. Dengarkan dengan sabar keluh-kesah mereka. Hargai mereka sebagai orang-orang yang mendukung kesuksesan Anda.
4. Jadilah dermawan
Dermawan dalam hal ini tidak selalu menyangkut uang, bonus, hadiah, atau segala sesuatu yang berbentuk materi. Memberi pujian dan semangat di saat anak buah sedang kehilangan motivasi juga bisa disebut sebagai bentuk kedermawanan dan loyalitas seorang pemimpin. Pujilah saat mereka mencetuskan ide cemerlang atau berprestasi, kalau perlu di depan rekan-rekannya. Dengan begitu, si karyawan berprestasi akan merasa dihargai dan diperhatikan.
Ketika staf Anda melakukan kesalahan, apalagi bila hanya sesekali, maafkan mereka dan arahkan untuk memperbaiki kesalahannya. Tak perlu dengan gampang mengancam untuk memecat jika kesalahannya masih bisa diperbaiki.