Monique memilih warna-warna tanah untuk kain-kain berbahan pabrikan dan warna indigo untuk kain-kain yang ditenun (handmade). Kain tenun yang digunakan adalah tenun Pekalongan dan Bali. Ia juga mengombinasikan warna cokelat muda dengan broken white pada salah satu busana. "Koleksi SOE kali ini merupakan daily wear bergaya kasual yang tampil lebih premium," Monique menambahkan.
Busana-busana yang ditampilkan dalam dua sequence ini dilengkapi dengan tas dari Byo Bags. Tommy Ambiyo Tedji, desainer Byo mengatakan, Byo Bags sengaja menyiapkan koleksi terbaru untuk #PesonaRFD. "Ini merupakan capsule collection yang diambil dari warrior clutch, item paling laris di Byo Bags. Saya mengeluarkan clutch dan pouch yang lebih fungsional," jelas Tommy.
Jika biasanya Byo mengeluarkan warna-warna tegas, kali ini warna yang dipilih lebih soft. Warna koleksi terbaru ini juga terinspirasi warna-warna Maroko seperti turquoise. Sejak awal Byo Bags tidak menargetkan usia tertentu, namun market Byo Bags rupanya lebih banyak memikat kalangan anak muda (di bawah 25 tahun). Maka, sejak awal 2016, Byo Bags ingin memperluas pasar ke kalangan yang lebih mature (25 hingga 45 tahun) dengan mengeluarkan koleksi yang lebih aman dan desain klasik.
"Biasanya karena berbahan plastik dan glossy, wanita berusia matang takut menarik perhatian saat menggunakannya, sehingga akhirnya lebih cocok digunakan orang yang lebih muda. Kali ini Byo mengeluarkan koleksi yang tidak terlalu shiny sehingga tas ini tetap menarik perhatian namun dengan porsi yang pas," kata Tommy.
[Cek juga inspirasi gaya kasual di bulan Ramadhan]
Foto: Tenni Purwanti, Lufti Hamdi