Meski Oscar atau Academy Awards sudah diadakan 93 kali, baru ada dua wanita yang meraih gelar prestise Sutradara Terbaik.
Kathryn Bigelow menjadi wanita pertama yang memenangkan Sutradara Terbaik lewat film perang "The Hurt Locker" pada Oscar 2010.
Sebelas tahun kemudian. Chloé Zhao mengikuti jejaknya, dan menjadi wanita kedua yang meraih gelar tersebut, sekaligus wanita non-kulit putih pertama, dan berusia di bawah 40 tahun. Ketika menang Oscar, Kathryn Bigelow berusia 48 tahun.
Sama seperti Kathryn, film yang memberikannya kemenangaan, "Nomadland," juga menjadi FIlm Terbaik. Namun berbeda dari Kathryn, Chloé juga menulis skenario dan mengedit film itu; dua kategori lain yang memberikannya nominasi Oscar.
Di kategori Sutradara Terbaik, Chloé berhasil menyisihkan nama-nama baru maupun senior. Ada Lee Isaac Chung ("Minari"), Thomas Vinterberg ("Another Round"). David Fincher ("Mank"), juga sesama sutradara wanita, Emerald Fennell ("Promising Young Woman").
Lulusan New York University, Chloé memulai kariernya dengan menyutradarai film-film independen Amerika. Sayangnya di Cina dia dianggap bertentangan dengan pemerintah karena karya maupun komentarnya. Karya-karyanya disensor atau tidak ditayangkan di Cina. Kemenangannya di Oscar 2021 pun disensor di semua media sosial Cina.
Pada pidato kemenangannya, Chloé menutip sebuah puisi dalam Bahasa Cina yang maknanya, "Setiap orang pada dasarnya dilahirkan baik." Untuk itu, dia mengajak semua orang untuk memiliki keyakinan dan keberanian untuk berpegang pada kebaikan, dalam keadaan sesulit apa pun.
Mungkin nanti karya Chloé tak akan lagi disensor atau dilarang tayang di Cina, karena karya terbaru Chloé adalah film terbaru Marvel, "The Eternals," yang antara lain dibintangi Angelina Jolie dan Kit Harington (film-film Marvel selalu box office di Cina). Direncanakan tayang November 2021, menjadi sutradara film Marvel memantapkan Chloé ke liga sutradara bergengsi.
Foto: Oscars.org