Pertengahan April mendatang, The Resonanz Music Studio akan menampilkan opera klasik 'Carmen' karya George Bizet di Jakarta. Opera 4 babak ini mengisahkan tentang seorang wanita gipsi bernama Carmen, yang kehidupannya berubah saat bertemu dengan prajurit naïf bernama Don Jose.
Kisah ini diangkat Bizet dari novella karya Prosper Mérimée. Meski bercerita tentang percintaan dalam latar Spanyol di abad ke-19, Carmen tak menyuguhkan kisah romantis bangsawan Eropa dengan kehidupannya yang mapan. Jiwa Carmen yang bebas bertemu dengan karakter Escamillo yang sama liberalnya, serta Don Jose dengan nilai-nilai konservatif yang dianutnya.
Saat pertama kali ditampilkan di Prancis pada 3 Maret 1975, pertunjukan ini menuai kritik. Menampilkan kehidupan rakyat biasa memang tak umum pada saat itu, terlebih lagi Bizet mengangkat kisah seorang gipsi. Bizet sendiri meninggal dunia setelah pementasan Carmen yang ke-33. Opera ini segera menuai sukses dan dikenang hingga kini setelah debutnya di New York Metropolitan Opera pada 9 Januari 1984.
Sutradara asal Belanda, Jos Groenier, akan mengarahkan pementasan 'Carmen' ini. Gronier sendiri sudah bergabung di European Music Organisations sejak 1978 dan telah menampilkan opera di berbagai negara. Avip Priatna, Direktur The Resonanz Music Studio, menambahkan, diikutsertakannya Gronier dalam pementasan ini juga bertujuan agar kekhasan opera Eropa tetap hadir di dalamnya.
Opera Carmen ini juga merupakan bagian dari rangkaian perayaan 20 tahun Batavia Madrigal Singers. "Carmen" akan digelar di Ciputra Artpreneur, Ciputra World 1, Kuningan, Jakarta Selatan selama dua hari: Sabtu, 16 April 2016 pukul 19.30 WIB dan Minggu, 17 April 2016 pukul 16.00 WIB. Tiket dapat dibeli secara online di link ini.
Pertunjukan akan digelar dalam Bahasa Prancis, dengan libretto asli dari Henri Meilhac dan Ludovic Halevy. Penyelenggara juga menyediakan media bantu alih bahasa yang akan memudahkan pemirsanya menikmati pertunjukan legendaris ini. Selamat menonton!
Foto: Image Dynamics