Tema utama: Kriminal dengan pembunuhan di masa silam dan sosok psikopat
"Mouse" (20 episode; Viu, RCTI+, Vision+, kanal tvN) bermula dari pembunuhan berantai 25 tahun silam, bersamaan dengan ditemukannya tes meneliti gen psikopat. Ketika psikopat itu tertangkap, sang istri yang hamil tua harus menerima kenyataan bahwa sang anak membawa gen psikopat. Di masa sekarang, pembunuhan berantai yang mirip 25 tahun silam terjadi, dan anak sang psikopat tampaknya mengikuti jejak ayahnya.
"Beyond Evil" (16 episode; Viu) juga menampilkan pembunuhan berantai 20 tahun lalu; tepatnya mutilasi, karena sebagian korban hanyak ditemukan ujung-ujung jarinya. Dengan lokasi kawasan Manyang di kota fiktif Munju, drakor ini makin seru ketika kejahatan serupa terjadi lagi, dengan bumbu intrik politik antara petinggi polisi, walikota, dan konglomerat.
"Mouse" adalah drakor dengan plot yang sekilas membingungkan dan seperti benang kusut, namun lama-lama, ketika benang terurai, bertebaran plot twist. Drakor ini terinspirasi pembunuhan anak SD oleh seorang remaja tahun 2017 di Incheon, yang melempar isu tentang gen psikopat. Drakor ini juga mengundang saya dan teman-teman jadi analisis amatir, dengan segala teori kami.
Lain lagi dengan "Beyond Evil," yang membuat saya dan teman-teman curiga kenapa pelaku terungkap begitu cepat. Ternyata benar, masih ada cerita yang menggantung, dan plot twist ini bikin kami tak sabar menunggu episode selanjutnya sambil bermain tebak-tebakan.
Saran saya, tonton saja semuanya. Tonton "Beyond Evil" dulu saja karena sudah separuh jalan, sementara "Mouse" belum lama mulai. BTW, baik "Mouse" maupun "Beyond Evil" bukan drakor untuk yang berhati rapuh, ya....