Baik kacang tanah maupun kacang pohon memiliki kandungan yang bermanfaat bagi tubuh. Meski ada sebagian orang yang alergi, bukan berarti berbahaya juga bagi Anda.
Bagi orang yang alergi terhadap kacang, terutama kacang tanah, mencium baunya dari jauh saja sudah menyebabkan sesak napas. Itu sebabnya kacang perlu dihindari oleh penderita alergi. Segala bentuk kacang tanah, baik yang alami maupun olahan, dijauhi.
Di luar negeri, produk-produk makanan juga mencantumkan keterangan bahwa produk tersebut mengandung kacang atau diolah bersama produk kacang. Demikian halnya dengan produk berbahan gluten, susu, atau telur, demi menyelamatkan penderita alergi. Padahal kacang bukan musuh.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, mengonsumsi 75 gram kacang-kacangan setiap hari dapat menstabilkan gula darah dan insulin. Dalam program diet rendah lemak dan kolesterol yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan RI tahun 2011, kacang-kacangan termasuk sumber protein nabati yang dianjurkan.
Banyak organisasi kesesehatan masyarakat di Amerika seperti American Diabetes Association, the American Heart Association, dan the American Cancer Society, menyarankan untuk mengonsumsi
kacang-kacangan demi menjaga kesehatan dan melawan penyakit.
Departemen Kesehatan dan Departemen Pertanian Amerika Serikat juga merekomendasikan untuk mengonsumsi tiga mangkuk kacang-kacangan dalam seminggu. Anda bisa membaginya menjadi setengah mangkuk setiap hari, dengan berganti-ganti jenis kacang.
Beruntung di Indonesia kasus alergi kacang masih sangat sedikit. Hal ini diakui oleh Dr. Mustopo Widjaja, Direktur Klinik Asma & Alergi Dr. Indrajana. Pasien alergi kacang di klinik tersebut sangat sedikit. “Menurut literatur, dari populasi dunia paling 0,5%,” ungkap Dr. Mustopo. Ia menambahkan, alergi, termasuk alergi kacang tanah diturunkan secara genetis.
Jika di keluarga Anda tidak ada yang pernah menderita alergi kacang, untuk apa menghindari kacang dan produk-produk olahannya? Memang, Anda masih punya 12% peluang menderita alergi kacang tanah bahkan jika kedua orang tua atau anggota keluarga tidak pernah menderita alergi tersebut. Namun, selama belum terjadi, sayang jika Anda melewatkan camilan yang satu ini karena bermanfaat bagi tubuh Anda.
Kacang tanah = sumber antioksidan
Dalam 100 gram kacang tanah terkandung 25 gram protein dan 570 kalori. Tim peneliti dari University of Florida menemukan, kacang tanah mengandung antioksidan yang dapat memproteksi sel dari kerusakan yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan kanker. Uniknya, antioksidan tersebut akan meningkat kandungannya sebanyak 22% setelah dipanggang. Peneliti yang sama juga menemukan kacang tanah kaya akan polifenol.
Selain mengurangi risiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan kanker, antioksidan polifenol dapat menurunkan risiko Alezheimer. Jika ternyata Anda atau anggota keluarga menderita alergi kacang tanah, jangan ragu mengonsumsi kacang lain.
Dr. Mustopo mengatakan, orang yang alergi terhadap kacang tanah masih dapat mengonsumsi kacang pohon seperti kacang mete, kacang almond, kacang pistachio, dan kacang kedelai. “Cross-allergy memang dapat terjadi, tetapi kasusnya amat jarang. Misalnya, orang yang alergi kacang tanah sekaligus alergi kacang kedelai jumlahnya sangat jarang. Dan dalam kasus alergi kacang-kacangan, kacang tanah menduduki allergen nomor satu yang perlu dihindari, baru disusul kacang kedelai dan kacang polong,” jelas Dr. Mustopo.
Setiap anak memiliki kemungkinan 72,2 % memiliki risiko alergi jika kedua orangtuanya nemilikinya.