Wellington
Diinfokan bahwa kota di ujung selatan North Island ini memiliki suhu yang lebih dingin daripada bagian utara, karena letaknya yang di tepi laut itu senantiasa diterpa angin. Kecepatannya bahkan bisa mencapai 26 kilometer/jam. Berlibur di Selandia Baru, jalan kaki menjadi sangat penting karena harus mengimbangi asupan kalori.
Wellington adalah ibu kota yang multietnis dengan pilihan makanan yang sangat variatif. Dipandu oleh agen pariwisata khusus kuliner, Zest Food Tour, penjelajahan menjadi lebih asyik dan terarah. Saya tidak hanya mencicipi tapi juga memperoleh cerita behind the scenes.
Tur pagi itu dimulai dengan ngopi di Mojo, sebuah pabrik penggilingan kopi yang reputasinya sudah mendunia. Perusahaan ini tidak memiliki perkebunan sendiri, namun mendatangkan biji kopi terbaik dari mana saja, termasuk Indonesia. Sebagai peminum kopi decaf, saya diberi tahu bahwa ternyata ada biji kopi yang sudah tidak mengandung kafein dari awalnya, yaitu biji kopi yang berasal dari Meksiko.
Puncak tur kuliner ini adalah mengunjungi supermarket tertua di Wellington, Moana, yang sudah melegenda. Langganannya pun sudah lebih dari tiga generasi. Melihat tampilan dan kelengkapannya, agaknya Moana sekelas dengan Kemchick di Jakarta. Di sini kami mencicipi berbagai rasa keju dan daging olahan yang memang kebanggaan negeri itu.
Tur lain yang tak boleh dilewatkan adalah Weta Workshop Tour. Belum sah bila Anda belum mampir di studio tempat pembuatan troll yang menjadi pendukung film-film The Lord of the Rings dan The Hobbit. Kita akan melihat proses penciptaan dan pembuatan para makhluk ajaib ini di Miramar, di sebelah timur Wellington.
Namun sebelumnya seorang petugas dengan ketat memeriksa setiap pengunjung. Selama mengikuti tur kita tidak boleh membawa kamera, ponsel, maupun tas. Kita hanya bisa ber-selfie dengan para troll di halaman gedung.
Destinasi selanjutnya adalah Museum Te Papa, yang memiliki falsafah pemersatu dan kolaborasi antara penduduk asli (Maori) dengan para pendatang. Menghormati perbedaan dan keragaman tercermin dalam pemilihan koleksi yang dipamerkan. Museum ini juga menggambarkan masa depan Selandia Baru melalui seni, sejarah dan lingkungan hidup.
Berkunjung ke museum ini membuat saya menaruh hormat pada warga negeri yang indah ini. Mereka sadar bahwa masa depan negara adalah tanggung jawab mereka.