“Bahkan saya bertemu dengan orang pemerintahan, ia tidak menyangka ada profesi seperti yang saya jalankan,” ungkapan wanita mungil yang ditemui oleh rekan-rekan media di Kafe Tanamera, Ahmad Dahlan, Jakarta Selatan, awal Juni 2017.
Kulitnya putih bersih, potongan rambutnya bob di bawah telinga dengan poni ‘ngatung’, serta kacamata bingkai merah yang menjadi ciri khasnya. ia adalah Maria Novita Johannes, biasa disapa Mhyajo (baca: Mia-jo).
Mhya adalah seorang Conceptor dan Art Director. Karya-karya Mhya selalu dekat dengan unsur tradisional yang dimiliki Indonesia.
Ungkapan kesedihannya di atas tak membuat Mhya kecil hati. Ia tetap memiliki mimpi-mimpi yang kemudian ia wujudkan dalam bentuk pertunjukan di sebuah panggung megah.
Pengalaman Mhya berada di balik layar selama 20 dua puluh tahun ia rangkum dalam 20 halaman jawaban dari tujuh pertanyaan kreatif yang ia peroleh dari Lincoln Center. Lincoln Center adalah sebuah kompleks bangunan di Manhattan, New York City, Amerika Serikat, pusat segala bentuk Performing Arts.
Jawabannya yang tidak singkat tersebut berhasil membawa Mhya ke tempat bergengsi bagi para seniman tersebut. Ia berkesempatan mengikuti Workshop selama 1,5 bulan bersama 69 pelaku kreatif seni pertunjukan lain yang hadir dari 33 negara.
Mhya adalah orang Indonesia pertama yang lolos untuk mengikuti program tahunan dari Lincoln Center tersebut yang sudah memasuki tahun ke-12 penyelenggaraannya.
Melalui workshop ini, Mhya berharap ia bisa membawa nama baik Indonesia serta menunjukkan kekayaan negeri kita ke pasar yang lebih luas. “Peluru sudah saya siapkan, semoga saya dapat menembakkannya ke sasaran yang tepat,” katanya. Good Luck, Mhya!
Foto: Nabila Kariza