Beberapa artis papan nasional, sebut saja Maia Estianty dan Bunga Citra Lestari (BCL), hanya mau didandani oleh Mia—panggilan akrab Mercia Dewi, 46—setiap kali mereka akan tampil dalam acara-acara istimewa.
Misalnya. pemotretan untuk cover majalah atau saat menggelar konser.
Sebagai makeup artist profesional, bisa dibilang saat ini Mia telah bertengger di posisi puncak. Selain karena jam terbangnya yang hampir 25 tahun, ia tak pernah berhenti belajar.
“Tren makeup terus berubah dan berkembang pesat dari waktu ke waktu. Ini membuat saya harus terus belajar kalau nggak mau ketinggalan tren,” katanya.
Uniknya, Mia mempelajari seni tata rias wajah secara autodidak, terutama dari majalah-majalah wanita terbitan luar negeri.
“Waktu kecil saya suka melukis, terutama melukis wajah perempuan. Saya juga senang mendandani ulang cover-cover majalah wanita koleksi ibu saya dengan spidol warna-warni.
Memperbaiki bentuk bibir, mengubah warna lipstik, atau mendandani ulang rias matanya,” cerita ibu seorang remaja ini.
Selanjutnya, ia bereksperimen dengan wajahnya sendiri di depan cermin.
Menjadi pelukis adalah cita-cita Mia di masa kecil. Ia ingin melanjutkan kuliah di Jurusan Seni Rupa ITB. Sayang ayahnya keberatan. Dan ia juga tak lulus masuk ITB. Ia pun mengikuti anjuran sang ayah untuk kuliah perbankan di Perbanas.
Setelah lulus, ia meniti karier di perusahaan properti, sebelum akhirnya mapan bekerja di Citibank selama enam tahun.
Namun, hobinya merias wajah tak pernah surut. Saat masih kuliah, bahkan setelah bekerja, ia selalu senang mendandani teman-temannya yang akan ke pesta. Dari situ ia mulai dikenal sebagai ‘orang yang pintar mendandani’, meskipun jasanya masih sering
gratisan.
“Rasanya senang dan puas sekali kalau melihat mereka jadi tambah cantik dan lebih percaya diri setelah saya dandani,” katanya. Anehnya, Mia sendiri tak terlalu suka berdandan.
Reputasi Mia sebagai makeup artist rupanya beredar dari mulut ke mulut. Dan terdengar pula di kalangan teman-teman gaulnya yang menggeluti dunia sineas, antara lain Rizal Mantovani, Dimas Jayadiningrat, Richard Buntario, dan lain-lain—waktu itu mereka juga belum terkenal.
Pada 1996, Rizal Mantovani mendapat order membuat klip video untuk album grup musik Dewa 19, yang belum banyak dikenal. Karena bujetnya mepet, Rizal meminta bantuan Mia untuk mendandani para personel Dewa 19 serta seorang model remaja bernama Maia Estianty.
“Seingat saya, waktu itu Dhani dan Maia bahkan belum berpacaran,” kenang Mia, tertawa.
Setelah itu, ia mulai sering diminta jadi makeup artist untuk klip video grup band dan penyanyi-penyanyi baru. Sebut saja Slank, Sheila On 7, Peterpan, Krisdayanti, Titi DJ, dan masih banyak lagi.
“Mungkin karena waktu itu saya termasuk pionir sebagai freelance makeup artist, tarifnya pun bisa nego. Makeup artist lain di zaman itu umumnya bernaung di bawah brand kosmetik atau salon terkenal,” ujar Mia.
Selanjutnya, ia juga dilirik oleh penyanyi-penyanyi generasi berikutnya, seperti Agnes Monica, Rossa, BCL, Sherina, dan Gita Gutawa.
Kerap bergaul di kalangan artis, Mia mengaku senang bisa ikut membantu perkembangan karier mereka. Namun, ia tak menyangkal jadi banyak tahu gosip-gosip gres para artis, bahkan dari mulut pertama. “Tak jarang sebelum mendandani, saya mendengarkan dulu sesi curhat mereka, termasuk nangis-nangisnya.”
Ia juga pernah menjadi makeup artist langganan Sultanah Nur Zahirah, istri Sultan Trengganu, Malaysia, yang pada 2006-2011 menjadi Permaisuri Agung Kesultanan Malaysia. Mia-lah yang mendandani sang permaisuri saat suaminya dinobatkan sebagai
Sultan Malaysia.
Sang Sultanah mengenal Mia setelah dipromosikan oleh penyanyi Siti Nurhaliza, penyanyi Malaysia yang pernah Mia dandani.
Apa rahasia Mia bisa bertahan sebagai makeup artist para selebritas di tengah serbuan para makeup artist muda?
“Sebenarnya teknik merias saya tetap konvensional. Yang saya utamakan adalah mengondisikan kulitnya dulu. Kulit wajah ibarat
kanvas, sehingga harus dipersiapkan sesempurna mungkin. Setelah itu baru saya mengaplikasikan riasan dekoratif. Makanya saya butuh waktu cukup lama untuk mendandani orang,” kata Mia.
Foto: Previan Pangalila
Pengarah gaya: Siti H. Hanifiah
Rias wajah dan rambut: Jamilah
Lokasi: Djule Coffee, Jakarta Selatan