Nellie McClung, aktivitis dan feminis asal Kanada yang giat menyuarakan kesetaraan gender di era 1920-an, punya pernyataan yang bagus.
"Women are going to form a chain, a greater sisterhood than the world has ever known."
Di Hari Wanita Internasional 8 Maret, perkataan McClung begitu bermakna.
Sisterhood, atau persaudaraan sesama wanita, bisa hadir dalam berbagai bentuk komunitas, dan dari komunitas terkecil: Keluarga.
Jika Anda punya empat saudara perempuan (seperti dua teman saya), Anda tak langsung memiliki sisterhood jika tak dekat dengan mereka. Namun jika dekat, Anda punya ikatan yang tak bisa didefinisikan oleh mereka yang tak mengalaminya.
Sisterhood tentu saja bisa Anda dapatkan di tempat kerja. Saya kenal banyak teman kerja yang membangun sisterhood dengan rekan kerja meski bukan dari divisi yang sama.
Begitu pula sisterhood yang terus berlanjut hingga jauh tanpa membedakan usia, karena berasal dari komunitas satu hobi atau minat yang sama.
Persahabatan, lebih tepat sisterhood, mereka terus erat bahkan ketika mereka tak lagi bekerja di kantor yang sama.
Anda juga bisa membangun sisterhood dengan anak perempuan Anda. Kids jaman now perlu tahu nilai sisterhood sejak dini.
Bukan saling follow akun media sosial (walau tak ada salahnya), tapi lebih penting adalah saling mendukung, jika memang prinsip dan nilai hidup yang utama memang sejalan.
Ajarkan putri Anda bahwa setiap wanita berhak mengatur dirinya sendiri, termasuk saat saltum atau berdandan terlalu menor.
Dan peribahasa don't judge the book by its cover masih berlaku, walau di tempat kerja kadang-kadang hal itu harus Anda abaikan.
Saya percaya jika kita, para wanita, saling dukung dan tidak saling menghakimi, pernyataan McClung bakal jadi kenyataan.
Seperti para wanita Hollywood dengan gerakan #MeToo mereka, atau wanita di sekitar Anda yang memperjuangkan kesetaraan di mana pun, mari kita rayakan sisterhood bersama para wanita yang telah mewarnai hidup Anda.