Setiap 17 Agustus, bangsa Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan dengan berbagai upacara dan perayaan dilakukan serentak di berbagai tempat.
Tak ketinggalan keramaian di Senayan City. Atrium utama mal itu tampak meriah. Sebuah pameran instalasi digelar dengan tajuk Semanggi Kita: Berkarya untuk Indonesia, yang dibuka oleh (PjS) Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat.
Art exhibition ini lahir dari inisiatif Dekranasda Provinsi DKI Jakarta bersama Chitra Subyakto, pendiri label fashion Sejauh Mata Memandang. Mereka juga mengajak Bina Marga, Mata Studio, juga PT. Wijaya Karya (WIKA).
Art exhibition ini dibuka bertepatan dengan peresmian Simpang Susun Semanggi, yang menjadi inspiraasi dari corak terbaru koleksi Sejauh Mata Memandang.
Helaian kain Sejauh Mata memandang dengan corak sederhana daun semanggi, garis-garis serupa marka jalan, juga bentuk serupa Simpang Susun Semanggi, hadir dalam warna-warna khas Sejauh Mata Memandang, yaitu merah, biru muda, kuning, hitam, oranye.
Display artistik dari beragam kain besar kecil tampil indah dan sangat menggoda siapa pun untuk segera ber-selfie dan memamerkannya di media sosial. Pameran ini sendiri berlangsung hingga 26 Agustus 2017.
Tak hanya kain. Ratusan bendera kecil-kecil yang digantung pada bagian atas menambah semarak suasana Senayan City. Meriah tapi sederhana, penuh warna, dan penuh makna.
Adalah Chitra Subyakto yang bekerja sama dengan Dekranasda DKI Jakarta memberikan pelatihan batik dan sulam untuk memberdayakan ekonomi masyarakat yang tinggal di rumah susun yang tersebar di Jakarta.
Selama enam bulan, para ibu rumah tangga di rusun-rusun tersebut diberikan pelatihan. Dari hasil pelatihan inilah koleksi Semanggi Kita tercipta. Produk batik mulai dari kain dan scarf, juga aneka sulaman pada berbagai bentuk bantal, hadir melalui tangan-tangan terampil para ibu itu.
Sejumlah 17 seniman muda di bawah payung Dia.Lo.Gue turut berpartisipasi dalam instalasi seni ini. Di antaranya Eko Bintang, Monica Hapsari, Ruth Marbun, Sarita Ibnoe, Yaya Sung, dan beberapa nama lainnya. Turut dipamerkan juga karya lukis dari anak-anak Jakarta, fotografi karya Davy Linggar, serta video karya David Salim.
Foto: Asa Medier