Ini salah satu nasihat dari masyarakat umum yang paling sering saya dengar untuk para pasien diabetes: Mengganti nasi dengan kentang rebus. Mujarabkah? Wah, sayangnya ini cuma mitos!
Salah seorang kerabat saya adalah salah satu yang sering menyarankan ini ke orang-orang yang ia kenal. Katanya, agar tidak diabetes, atau kalau yang ia ajak bicara itu memang penderita diabetes, ia akan bilang bahwa mengganti nasi dengan kentang rebus mengurangi asupan gula yang ia konsumsi ketimbang makan nasi.
Dalam ‘kepercayaan’ ini, kentang dianggap memiliki Glycemic Index (GI) yang rendah. Menurut International Tables of Glycemic Index and Glycemix Load Values yang dimuat dalam publikasi Diabetes Care, GI atau indeks glikemik adalah tolok ukur seberapa tinggi dan seberapa cepat makanan dapat meningkatkan gula darah. Pilihan terbaik jika Anda ingin mengendalikan gula darah, tentu makanan ber-GI rendah. Nilai GI yang rendah akan meningkatkan gula darah Anda dengan lebih kecil dan perlahan.
Nah, masalahnya, ternyata kentang dan nasi putih sama-sama berada dalam golongan makanan sumber karbohidrat berindeks glikemik tinggi. Jad, kedua makanan ini sama-sama bisa meningkatkan kadar gula darah Anda dengan cepat, dan tak cocok untuk orang-orang dengan diabetes. Pilihan makanan yang lebih sehat yang juga berindeks glikemik rendah adalah nasi merah dan pasta whole wheat. Jangan lupa, tambahkan asupan serat pada makanan yang bisa Anda peroleh dari sayur dan buah-buahan!