3. UTERUS
Dinding rahim (uterus) terdiri atas otot kuat yang berkontraksi ketika haid. Otot ini juga bekerja untuk membantu mendorong bayi saat wanita melahirkan. Rahim rentan terhadap masalah, antara lain:
- Endometriosis
Inilah jaringan yang berada di dinding dalam rahim, terjadi ketika jaringan endometrial berkembang di luar rahim. Hal ini dapat menimbulkan rasa sakit luar biasa, terutama saat haid, dan dapat menimbulkan infertilitas.
- Adenomyosis
Kondisi yang terjadi ketika jaringan endometrial tumbuh ke arah dinding rahim bagian otot.
- Fibroids (mioma)
Pertumbuhan rahim yang jinak, terkadang menyebabkan rasa kembung dan dapat mengganggu fungsi kantong kemih, usus, serta menimbulkan perdarahan menstruasi yang berlebihan.
- Kanker rahim
Kanker uterus atau rahim sering ditemui pada wanita berusia 50 tahun ke atas.
4. VAGINA
Mulut vagina berada di antara anus dan uretra. Vagina adalah sebuah lorong sepanjang kira-kira 9 cm dari vulva hingga serviks. Posisinya yang terbuka membuatnya rentan terhadap masalah. Ketika wanita memasuki masa menopause, kadar hormon estrogen menurun, sehingga vagina mengalami atrofi (kering dan kulit menipis).
Berkurangnya cairan menyebabkan vagina mudah terinfeksi dan lecet, sehingga mengakibatkan rasa sakit saat berhubungan seksual. Vagina juga bisa terkena antara lain:
- Candidiasis
Kondisi yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur (yeast) yang terlalu cepat di dalam vagina, mengakibatkan gatal-gatal. Kondisi ini bisa muncul saat kehamilan atau akibat konsumsi antibiotik.
- Bacterial vaginosis
Gejalanya mirip sariawan pada vagina, tapi penyebabnya adalah bakteri.
5. SERVIKS
Serviks adalah mulut/leher rahim yang membuka ke bagian atas vagina. Dalam kondisi normal hanya berupa lubang sempit, namun dapat membuka hingga 10 cm saat proses melahirkan. Ini juga bagian tubuh yang diperiksa saat pap smear. Penyakit yang kerap mengancam serviks adalah:
- Kanker serviks
Biasanya terjadi pada wanita usia di atas 40 tahun. Tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim juga menyerang wanita usia 20-30 tahun. Berita bagusnya, jenis kanker ini kini sudah dapat dicegah.
Ada dua metode pencegahan. Pertama, melalui inspeksi visual dengan asam asetat (IVA) yang biasa dilakukan di Puskesmas. Kedua, dengan vaksin HPV (Human Papilloma Virus). Usia terbaik untuk mendapatkan vaksin ini 10-14 tahun, karena di usia tersebut kadar antibodi kita dua kali lipat.
Konsultan: dr. Agus Surur