Teman saya pernah mengeluh sakit yang tidak tertahankan pada jempol kakinya. Ia lalu ke tukang pijat untuk menyembuhkan jempol kakinya, karena selama ini setiap kali sakit ia hanya butuh dipijat.
Ternyata, bengkaknya malah menjalar ke seluruh telapak kaki. Ia tak bisa jalan selama beberapa hari, mengeluh semakin sakit hingga akhirnya ia pergi ke rumah sakit. Setelah menjalani berbagai pemeriksaan, dokter menyimpulkan ia menderita gout.
Menurut dr. H.M. Afif Abbas, bagian tubuh yang menderita gout memang tidak boleh dipijat, karena akan menambah bengkak pada sendi. Gout merupakan pembengkakan pada sendi akibat asam urat yang berlebihan dan mengkristal. Pembengkakan ini tak hanya terjadi di sendi, tapi juga bagian tubuh sekitarnya.
Pemicu tingginya asam urat adalah makanan-makanan yang mengandung purin tinggi, seperti jeroan, sayuran hijau, melinjo, dan produk hewani. “Kadar asam urat normal untuk perempuan adalah 6 mg/dl dan laki-laki 7,2 mg/dl,” ungkap Afif.
Namun tidak semua nyeri pada sendi disebabkan oleh asam urat. Dokter Irma Makarim mengatakan, ada tiga jenis nyeri sendi, yakni Osteo Arthritis, Arthritis Reumatoid, dan Arthritis Gout.
Osteo Arthritis merupakan gangguan degeneratif saat tulang rawan di antara dua sendi mulai terkikis. Kasus ini biasanya lebih banyak menyerang perempuan terutama dengan kelebihan berat badan dan setelah usia di atas 40 tahun.
Arthritis Reumatoid penyebabnya belum diketahui dengan pasti, tetapi diperkirakan berhubungan dengan auto imun, faktor genetik, dan adanya infeksi virus sebagai pencetusnya. Bisa datang di usia muda dan menyerang sendi tangan dan kaki di kedua sisi.
Sedangkan Arthritis Gout adalah peradangan pada sendi yang terjadi karena adanya akumulasi krital asam urat dalam persendian, sebagai dampak dari peningkatan kadar asam urat atau hiperurisemia. “Walaupun demikian, tidak semua kasus hiperurisemia akan menimbulkan arthritis gout,” jelas dr. Irma.
Purin berlebihan
Asam urat adalah unsur yang dihasilkan dari penguraian purin, larut dalam darah, dan disaring oleh ginjal untuk dibuang melalui urin. Tetapi bila kadarnya berlebihan, bisa membentuk kristal asam urat yang sangat tajam (seperti tusuk gigi) dan ditumpuk di daerah persendian tertentu.
Ini akan menimbulkan nyeri yang sangat intens pada sendi yang diserang, yang biasanya akan terjadi di sekitar jempol kaki, dasar dan punggung kaki, bahkan bisa menyerang tumit dan pergelangan kaki.
“Serangan akut akan menunjukan adanya peradangan pada persendian ini yang ditandai dengan pembengkakan, warna kulit kemerahan, terasa hangat, dan disertai nyeri hebat. Ini semua biasanya terjadi pada satu sisi saja. Arthritis gout biasanya lebih banyak dialami pria sekitar usia 40-60 tahun. Wanita juga bisa mengalaminya setelah usia 60 tahun,” ungkap Irma.
Jika terjadi asam urat, dr. Afif menyarankan untuk memeriksakan segera ke dokter. “Anda harus puasa 10-12 jam sebelum periksa darah agar hasilnya akurat,” Afif menambahkan.
Penyakit ini tidak akan sembuh sendiri tetapi harus disembuhkan dengan obat yang tepat dan diet yang benar. Jadi, saat terjadi gejala, sebaiknya segera pergi ke dokter, jangan dipijat atau diurut, karena akan menambah pembengkakan. Jika dibiarkan, selain menganggu kegiatan sehari-hari, juga bisa meningkatkan risiko komplikasi.
Irma menambahkan, untuk menegakkan diagnosis apakah seseorang terkena arthritis gout, selain melihat dari keluhan dan kondisi fisik penderita, dokter akan melakukan beberapa tes berupa pemeriksaan kadar asam urat di darah, pemeriksaan fungsi ginjal, mengambil cairan di rongga sendi, dan sinar X dari sendi yang terkena.
Jika tidak diobati
Peningkatan asam urat di dalam darah bisa terjadi karena produksinya berlebihan dan adanya gangguan dalam ekskresi atau pembuangan (akibat gangguan fungsi ginjal dan konsumsi obat tertentu).
Penyebab paling umum adalah karena mengonsumsi makanan tinggi purin. Di samping itu, konsumsi obat-obatan seperti diuretic (obat darah tinggi), aspirin dosis tinggi, juga bisa meningkatkan asam urat dalam darah.
Obesitas juga bisa meningkatkan penumpukan asam urat dalam darah karena lemak yang menghambat ekskresi asam urat. Perempuan yang masuk usia menopause juga berisiko asam uratnya meningkat karena estrogennya berkurang.
Estrogen membantu ekskresi asam urat dan ini juga yang menyebabkan penderita asam urat pada perempuan usianya jauh lebih tua dibanding laki-laki.
Irma mengatakan, tanpa pengobatan yang memadai, selain serangan akut akan lebih sering datang dan penyakit berlanjut menjadi gangguan kronis, sakitnya juga akan melibatkan persendian lain seperti pergelangan kaki, lutut, tangan dan siku. Kerusakan tulang rawan dan tulang akan terus berlanjut dan menyebabkan disfungsi sendi yang tidak dapat diubah, bahkan cacat.
“Penumpukan kristal urat yang berlebihan juga akan membentuk benjolan terutama akan terlihat di daun telinga, jempol kaki, tumit, lutut, siku, dan pada ujung jari tangan yang disebut tofi. Selain itu, kristal asam urat ini bisa membentuk batu di saluran kemih dan ginjal, sehingga menimbulkan gangguan ginjal,” ujar Irma.