Dengarkan dan berempati
Ketika mengetahui anak Anda menjadi korban bullying, pasti Anda mendidih saking marahnya.
Anda tidak boleh gegabah, dan jangan sampai lupa bahwa yang terpenting adalah anak butuh kehadiran Anda. Biarkan ia tahu bahwa Anda mengerti keadaannya. Anda harus sabar; bagi kebanyakan anak, butuh waktu lama untuk menceritakan apa yang dirasakan.
Menyimak dan mendengarkannya adalah hal terindah yang akan anak Anda rasakan. Tanyakan hal-hal untuk meakukan verifikasi dan, tentunya, tunjukkan empati Anda. Anak Anda perlu tahu, mereka akan selalu mendapatkan dukungan Anda.
Ada dokumentasi
Inilah hal penting, karena bentuk intimidasi itu belum tentu terlihat ketika hari-harinya di sekolah sesungguhnya berjalan mengerikan. Selalu ada dua sisi disetiap cerita, maka mendokumentasikannya adalah hal penting.
Jika ada cyberbullying, cobalah memeriksa smartphone=nya. Tidak menutup kemungkinan banyak anak yang menghapus bukti tersebut karena rasa malu dan semakin dihantui.
Jalin komunikasi dengan sekolah
Mulailah berkomunikasi dengan wali kelas. Berikan informasi yang telah Anda susun dan mintalah sebuah pertemuan untuk mendiskusikan masalah ini, kemudian cari solusi untuk menyelamatkan anak Anda.
Fokus utama tetap pada anak Anda, dan bagaimana pengaruh solusi ini pada diri dia.
Ajarkan mereka untuk menghadapinya
Anak-anak perlu tahu, ke mana mereka bisa berlabuh untuk menjauhkan diri dari intimidasi tersebut. Sangat tidak efektif jika memberikan saran kepada mereka untuk ‘mengabaikan’ atau ‘biarkan berlalu begitu saja’, karena tidak efektif, serta sulit untuk dilakukan.
Jika tahu apa titik permasalahannya, maka Anda akan tahu bagaimana memberitahu sang buah hati ke mana tujuan untuk ‘menyelamatkan’ dirinya, sekaligus belajar untuk menghadapinya. Pastinya, bersama orang tuanya.
Tidak perlu memaksakan
Tidak perlu memaksakan pertemuan antara korban dan pembully. Melakukannya bisa jadi memperburuk kecemasan dan rasa malu bagi korban. Hal ini bisa mengakibatkan korban tidak jujur terhadap apa yang dialaminya untuk menghindarkan diri dari konfrontasi lebih jauh.