Sebagai seorang ibu, Anda pasti mudah menyadari jika ada perilaku yang berubah dari anak Anda.
Misalnya ketika melihat anak lebih banyak murung setelah pulang sekolah. Atau, bisa saja ia terlihat susah tidur dan tidak memiliki nabsu makan yang baik.
Di balik perubahannya itu, ia sebenarnya ingin menyampaikan kepada Anda bahwa, “Semua orang membenci saya.”
Tidak semua anak bisa meminta tolong ketika ia mendapatkan perilaku tidak menyenangkan dari orang lain. Rasa takut yang begitu besar menutupi keberanian yang sudah tertimbun di dalam dirinya.
Ketika ia di-bully di sekolah, kadang-kadang pihak sekolah yang terlibat menangani kasus bullying ini seperti isu besar, yang membuat anak jadi tak nyaman.
Mungkin saja ia berani menyelesaikan masalah itu sendiri. Atau, pilihan lain adalah hanya bisa berharap, sekejap semua masalah lenyap.
Jika isu bullying ini semakin besar, tanpa kita, sebagai orang tua, sadari, hal itu bisa berubah menyerang psikis si anak. Ia merasa jadi pusat perhatian tapi bullying justru tak berhenti; entah bentuknya gosip maupun dari media sosial.
Bullying seperti ini terjadi kapan pun, siang atau malam dan terjadi dalam waktu yang cukup lama.
Daripada Anda terlambat menangani, cobalah bersikap lebih pro-aktif sebagai orang tua. Jika Anda melihat ada perubahan pada anak, berikut langkah-langkah yang perlu diambil:
Apa saja yang perlu kita lakukan sebagai orang tua?