Menari ternyata memiliki banyak sekali manfaat untuk menurunkan risiko Alzheimer.
Dalam seminar berjudul “Tangkal & Tangani Alzheimer Dengan Bijak” pada 16 April 2016 di Jakarta, Dr. dr. Ria Maria Theresia, SpKJ dari FKUI, menyebutkan manfaatnya untuk kesehatan.
Menurut Ria, ketika sedang menari dengan iringan musik, sebenarnya kita sedang melatih konsentrasi, daya ingat (mengingat urutan gerakan dan menyesuaikannya denan musik), kemampuan visuospasial (mengatur jarak dengan penari lain), kognitif (kapasitas mengikuti instruksi), dan banyak lagi.
Ada pun gerakan berulang dan ritmis yang dilakukan saat menari antara lain dapat memaksimalkan penggunaan oksigen dan glukosa pada otak, meningkatkan aktivitas enzim antioksidan dan sintesis neurogrowth factors (NGF), serta meningkatkan kapasitas sel saraf dalam memproses suatu pesan.
Tari pergaulan poco-poco sangat direkomendasikan oleh Ria. Selain menggerakkan seluruh anggota tubuh dan tidak mengandung gerakan high impact (seperti melompat-lompat yang membahayakan persendian), poco-poco merupakan tari pergaulan lintas gender namun sopan, karena para penarinya tidak perlu saling bersentuhan.
Rasa senang dan gembira yang dihasilkan juga bisa meningkatkan hormon endorfin dalam tubuh. “Lakukan secara rutin dua sampai tiga kali seminggu selama 30 menit,” Dr. Ria menyarankan.
Namun jika Anda memilih yang kekinian, koreografi klip video girlband Korea, Girls' Generation, juga bisa ditiru karena tidak selalu high impact. Selamat mencoba!
[Anda juga bisa belajar alzheimer dari novel]